7 Kekalahan Militer Terburuk dalam Sejarah Modern
Tentara Jerman dalam pertempuran Stalingrad /Wikipedia

7 Kekalahan Militer Terburuk dalam Sejarah Modern

Pertempuran Midway/Wikipedia

5. Pertempuran Midway

Pertempuran Midway seharusnya adalah The Sequel dari Pear Harbor. Ini adalah penyergapan yang ditetapkan hanya enam bulan setelah serangan di Pearl. Tujuan Jepang adalah untuk menarik armada Amerika ke dalam pertempuran dengan membuat Amerika berpikir mereka bisa menang, kemudian menggempur mereka dengan pasukan tambahan dan menghapus banyak kekuatan kapal induk dan armada lain yang tersisa.

Sebaliknya, Amerika menangkap lalu lintas komunikasi Jepang dan mengatur penyergapan mereka sendiri. Jepang berasumsi Amerika hanya akan memiliki dua kapal induk dan satu armada penuh pelaut yang mengalami demoralisasi. Sebaliknya, Amerika muncul dengan kapal induk ekstra dan menyiapkan lebih dari 120 pesawat di Midway sendiri untuk bergabung dalam pertempuran.

Pada tanggal 4 Juni 1942, armada bentrok, dan pesawat Jepang kalah jumlah dengan kehadiran Amerika yang penuh dendam di udara. Jepang kehilangan tiga kapal induk dan hampir 250 pesawat dalam pertempuran. Merka masih bisa menenggelamkan satu kapal induk Amerika dan menembak jatuh sekitar 150 pesawat Amerika. Pertempuran berujung pada keseimbangan kekuatan di Pasifik dalam Perang Dunia II.

Tentara Jerman dalam pertempuran Stalingrad /Wikipedia

6. Pertempuran Stalingrad

Invasi Jerman ke Uni Soviet bergantung pada sejumlah asumsi yang mengerikan, termasuk gagasan bahwa Soviet, terutama Slavia, secara rasial lebih rendah dari mereka dan menjadi bagian dari sistem yang tidak terkoordinasi. Jermn yakin bisa menang pada serangan pertama dari pasukan lapis baja mereka. Sayangnya bagi mereka, rasisme dan harapan bukanlah strategi yang layak.

Sebaliknya, Soviet memaksa Jerman berperang untuk hampir setiap kaki wilayah Soviet yang mereka ambil, dan Stalingrad bisa dibilang yang terburuk dari semuanya. Selama hampir enam bulan, pasukan Jerman menerobos kota dengan menyusur jalan demi jalan. Di “Pavlov’s House,” sebuah pleton infanteri mengubah sebuah gedung apartemen menjadi sebuah benteng dan menyapu bersih formasi lapis baja Jerman selama berminggu-minggu.

Jerman mengirimkan lebih dari 1 juta pasukan untuk merebut kota ini. Dari jumlah itu 800.000 dari mereka terbunuh, ditangkap, dan terluka. Korban Soviet lebih parah yakni mencapai lebih dari 1,1 juta, tetapi mereka bisa menghancurkan formasi Jerman hingga pasukn Hittler kekurangan makanan dan amunisi.

Kondisi ini memungkinkan Uni Soviet untuk menyerang dan mulai mendorong musuh kembali ke Berlin.

Pasukan payung sekutu bersiap terbang untuk merebut Belanda yang diduduki Jerman selama Operation Market Garden, 17 September 1944 / Wikipedia

7. Operasi Market Garden

Pada tahun 1944, sekutu berharap mereka dapat mengakhiri perang di Eropa sebelum Natal dengan masuk ke jantung Jerman, mengambil industri, dan menguasai Berlin pada bulan Desember hingga memberikan semua warga Sekutu hadiah Natal terbaik di dunia.

Rencana itu menyerukan pendekatan dua kekuatan, serangan udara untuk menguasai jembatan penting dan kampanye darat untuk menyelimuti sebagian Sungai Ruhr.

Serangan pada 17 September 1944, tidak berjalan seperti yang direncanakan. Pasukan Jerman telah belajar dari serangan-serangan Sekutu sebelumnya, seperti hal kecil yang disebut D-Day, dan mereka memastikan untuk memperkuat jembatan jika mungkin dan meledakkannya ketika mereka tidak bisa menahan mereka.

Upaya menguasai sembilan kunci menjadi sulit dilakukan membuat pasukan udara tetap terisolasi karena pasukan lapis baja tidak bisa menembus pertahanan Jerman tanpa jembatan.

Lebih dari 15.000 tentara tewas, tertangkap, atau terluka dan menimbulkan sekitar 10.000 korban. Kegagalan ini membuat perang berlanjut sampai 1945.