Angkatan Laut Korea Selatan telah membuat pengumuman tender untuk proyek penelitian guna mengeksplorasi kemungkinan mengoperasikan pesawat siluman F-35B di atas kapal pendaratan amfibi Kelas Dokdo milik mereka.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Korea Selatan Yonhap, Sabtu 25 Agustus 2018, proyek ini berusaha mempelajari kemungkinan perbaikan kapal kelas Dokdo seberat 14.000 ton untuk menjadi rumah pesawat tempur F-35B, sebuah varian landas landas pendek dan pendaratan vertikal dari jet tempur generasi kelima buatan Amerika. Penelitian ini harus selesai pada 15 Desember.
Para ahli berspekulasi bahwa Angkatan Laut mungkin berusaha untuk menjalankan F-35B pada kapal Marado yang saat ini sedang dibangun dan dijadwalkan akan dikerahkan pada 2020.
Kapal Dokdo yang sudaha da sekarang ini hanya mampu mengoperasikan helikopter transportasi karena deknya tidak terbuat dari bahan yang dapat menahan suhu tinggi yang dikeluarkan dari mesin jet tempur.
Pada tahun 2014, Seoul memutuskan untuk membeli 40 pesawat tempur F-35A dan diterima 2018 hingga 2021 dengan biaya US$ 6,4 miliar. F-35A adalah varian jet tempur konvensional yang biasa digunakan untuk Angkatan Udara. Sementara F-35B dan F-35C masing-masing untuk marinir dan kapal induk.

Media Jepang telah melaporkan bahwa Pasukan Bela Diri Maritim Tokyo juga sedang mempertimbangkan membeli F-35B untuk ditempatkan di kapal perang besar mereka seperti kelas Izumo.
Kelas Dokdo adalah kapal terbesar di Angkatan Laut Korea Selatan. Kapal pertama ditugaskan pada tahun 2007 dan saat ini satu kapal kelas Dokdo sedang dalam pelayanan, kapal lain sedang dibangun dan yang ketiga direncanakan.
Kapal tersebut mampu melakukan operasi pendaratan over-the-horizon, menggunakan hovercraft kecepatan tinggi dan helikopter. Dokdo ini memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk menjadi unggulan Angkatan Laut Korea.
Kapal menyediakan akomodasi untuk 700 marinir, 10 tank tempur utama dan 7 AAV. Beberapa sumber melaporkan, bahwa kapal tersebut mampu membawa hingga 200 truk atau kendaraan ringan lainnya. Kapal itu memiliki dek buritan dengan LCM atau LCAC digunakan untuk mengirim pasukan dan kendaraan ke darat.
Kelas Dokdo membawa hingga 16 helikopter atau tilt-rotor, namun pelengkap normal adalah 10.