Ingin Beli S-400, Negara-Negara Ini Menghadapi Ancaman dari Amerika
S-400 / TASS

Ingin Beli S-400, Negara-Negara Ini Menghadapi Ancaman dari Amerika

Dalam konferensi pers baru-baru ini juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauert mengingatkan bahwa Washington telah “menjelaskan” bahwa akuisisi sistem pertahanan udara S-400 Rusia bisa memicu sanksi bagi negara dan entitas lain di seluruh dunia.

Nauert menjelaskan bahwa pemerintah di seluruh dunia telah diperingatkan untuk tidak membeli sistem pertahanan tersebut.  Amerika juga menegaskan akan mengenakan sanksi terhadap mereka, yang tidak mengikuti rekomendasi tersebut.

Sejauh ini sistem S-400 digunakan oleh Rusia, Belarus, dan China, tetapi sejumlah negara lain juga tertarik untuk membelinya.  Negara-negara itu kemungkinan akan terpengaruh oleh ancaman Amerika Serikat. Siapa saja negara itu?

India

Moskow dan Delhi mencapai kesepakatan awal terkait pembelian S-400 pada Oktober 2016, tetapi kontrak sampai saat ini belum ditandatangani. Pada 20 Agustus, Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Militer-Teknis (FSMTC) Dmitry Shugaev mengumumkan bahwa kedua negara hampir menandatanganinya dan mengatakan bahwa konsesi tertentu telah dibuat dalam hal harga .  Dia mengharapkan kontrak akan ditandatangani pada akhir tahun, mungkin pada bulan Oktober.

Washington memberi tahu New Delhi tentang konsekuensi membeli sistem pertahanan rudal Rusia. Pada bagiannya, India mengirim delegasi yang terdiri dari pejabat senior angkatan bersenjata dan ahli teknis untuk mencoba dan membujuk Amerika agar mereka tidak memberi sanksi atas akuisisi sistem S-400 di masa depan di Delhi. Pada 2 Agustus diumumkan bahwa Amerika dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2019 mengabaikan kemungkinan sanksi itu.

Arab Saudi

Riyadh pertama kali menunjukkan minatnya terhadap sistem pertahanan udara Rusia ini selama Dubai Airshow 2015. Pada 2017 Moskow dan Riyadh mencapai kesepakatan tentang pasokan berbagai jenis senjata Rusia ke negara, termasuk sistem rudal anti-pesawat S-400. Kontrak belum ditandatangani karena pihak masih memalu rincian teknis dari perjanjian. Arab Saudi adalah sekutu dekat Amerika yang hampir pasti akan sangat khawatir dengan adanya sanksi Amerika.

Qatar

Pada Januari 2018, Duta Besar Qatar untuk Rusia Fahad bin Mohammed Attiyah mengatakan bahwa negara itu berada dalam tahap pembicaraan dengan Moskow mengenai akuisisi sistem S-400. Namun terlepas dari tekanan oleh Amerika, Doha mungkin dilaporkan menghadapi reaksi keras dari tetangganya Arab Saudi. Moskow dan Doha menegaskan bahwa tekanan itu tidak akan menghentikan keduanya dari bergerak maju dengan proyek tersebut. Tetapi belum tentu jika yang menekan adalah Amerika.

Irak

Baghdad menyatakan minatnya untuk membeli sistem S-400 Rusia pada Februari 2018, dengan alasan