Site icon

Rusia: Ada Helikopter Misterius Kirim Senjata ke Taliban dan ISIS di Afghanistan

Ilustrasi / isafmedia

Rusia mendekesi adanya penerbangan helikopter misterius yang memasok senjata ke unit-unit Taliban dan ISIS yang aktif di Afghanistan

“Kami ingin sekali lagi menunjukkan penerbangan helikopter tak dikenal di Afghanistan utara, yang mengirim senjata dan amunisi ke unit ISIS dan anggota Taliban yang bekerja sama dengan kelompok itu. Media Afghanistan dan penduduk setempat mengatakan bahwa helikopter semacam itu terlihat di Provinsi Sar-e Pol, ” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada wartawan Kamis 23 Agustus 2018.

“Ini terjadi di dekat perbatasan negara-negara Asia Tengah, sementara banyak militan ISIS yang aktif di Afghanistan berasal dari negara-negara itu,” kata Zakharova.

Dia juga mengatakan bahwa badan keamanan Afghanistan, serta Komando pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, tidak bereaksi terhadap penerbangan helikopter tersebut. “Dalam hal ini, muncul pertanyaan – siapa di belakang penerbangan yang menyediakan senjata untuk teroris dan secara diam-diam membuat pegas bagi mereka di dekat perbatasan selatan CIS dan mengapa itu terjadi, mengingat NATO sebenarnya mengendalikan wilayah udara Afghanistan,” kata Zakharova sebagaimana dilansir TASS.

Zakharova mengatakan para militan ISIS dan Jabhat al-Nusra bersembunyi di kamp pengungsi Rukban di perbatasan dengan Yordania, menggunakan pengungsi sebagai perisai manusia, dengan pengetahuan militer Amerika.

“Pihak berwenang Suriah dan staf PBB masih tidak memiliki akses ke Rukban, kamp terbesar bagi pengungsi internal yang dekat dengan perbatasan Yordania,” katanya.

“Beberapa ratus militan ISIS dan juga militan al-Nusra, memiliki persenjataan berat, bersembunyi di antara warga sipil  dan menggunakan mereka sebagai perisai manusia,” lanjutnya.

“Sayangnya, semua ini bisa terjadi, dan kami memiliki informasi yang mengkonfirmasikan ini, dengan pengetahuan tentang militer AS yang mengendalikan zona 55 kilometer di sekitar pangkalan ilegal mereka di Al-Tanf di wilayah Suriah,” tambahnya.

Diplomat Rusia itu mengatakan bahwa kawasan timur laut Suriah masih di bawah kendali militer Amerika, yang “terus melakukan bantuan ke unit militer lokal, khususnya dengan pasokan senjata”.

Menurut Zakharova, Washington praktis mulai menjarah kekayaan nasional Suriah. “Amerika pekan lalu mengatakan akan menghentikan pembiayaan beberapa program stabilisasi Suriah dan mengalihkan tanggung jawab kepada sekutunya,” katanya.

“Sekarang mereka terlibat dalam memulihkan dan memperbarui infrastruktur penghasil minyak di timur laut Suriah dan dalam prakteknya telah mulai menjarah kekayaan nasional Suriah, kali ini bukan dengan cara mereka sendiri, tetapi dengan uang yang diterima dari negara lain yang tergabung dalam koalisi yaitu Eropa dan Arab.”

Exit mobile version