Jet Tempur Baru Iran Melenceng Jauh dari Rencana Semula
Kementerian Pertahanan Iran

Jet Tempur Baru Iran Melenceng Jauh dari Rencana Semula

Ketika Iran memamerkan apa yang mereka sebut sebagai jet tempur baru beberapa waktu lalu sejumlah pihak langsung menyebut hal itu sebagai lelucon. Karena jet tempur Kowsar yang diklaim sebagai buatan mereka sendiri hanyalah F-5 Tiger yang merupakan buatan Amerika pada tahun 1970an dan diberi cat baru.

Iran masih memiliki beberapa F-5 dan bahkan F-14 dalam inventarisnya sebelum Revolusi Islam, ketika memiliki hubungan baik dengan Amerika.

Joseph Dempsey, seorang analis pertahanan dan militer di International Institute for Strategic Studiesmen-tweet dua pesawat ini yang bisa memberi perbandingan jelas.

Iran sempat mamamerkan pesawat Qaher-313 yang disebut sebagai jet tempur generasi kelima. Tetapi juga segera dikritik bahwa dia terlalu kecil dan mungkin tidak bisa terbang. Banyak pengamat penerbangan melihat proyek Kowsar Iran sebagai proyek gagal atau propaganda lain untuk konsumsi domestik.

Namun menurut Justin Bronk, ahli pertempuran udara di Royal United Services Institute, proyek Kowsar yang sebenarnya bukanlah reboot F-5 Tiger, tetapi sistem baru avionik yang ditempatkan di F-5 sebagai placeholder. Jet tempur yang dipamerkan seperti melenceng jauh dari yang direncanakan sebelumnya.

Analis pertahanan Babak Taghvaee juga mengatakan Iran gagal untuk menghasilkan proyek Kowsar yang sebenarnya pada saat pengumuman, sehingga malah menempatkan avionik baru dan perangkat lunak menjadi F-5.

Bronk mengatakan Kowsar yang sebenarnya bukanlah jet tempur yang sebenarnya tetapi, tetapi sebuah jet latih dan serang ringan yang dapat menyelamatkan angkatan udara Iran.

“Angkatan udara Iran adalah campuran yang menarik,” kata Bronk kepada Business Insider. “Mereka, tidak diragukan lagi, sangat baik dalam memanfaatkan peralatan yang lebih tua. Iran masih menerbangkan F-14 dan F-4 buatan Amerika, sementara Amerika sudah mengabaikan airframes tersebut dalam beebrapa dekade terakhir.”

Namun entah bagaimana, Iran, bahkan dengan sanksi keras  yang menjadikan mereka tidak mugkin mendapatkan suku cadang dari Amerika, masih bisa membuat pesawat-pesawat ini terbang. “Mengingat keadaan ekonomi dan embargo kepada mereka, itu sangat mengesankan,” kata Bronk.

Namun meski mereka berhasil menjaga pesawat-pesawat itu terbang, Iran harus diakui ada di bawah negara-negara tetangganya yang menjadi pesaing mereka, terutama Arab Saudi dalam hal kekuatan udara. Apalagi jika dibandingkan Israel maupun Iran

Selain pesawat kuno yang tidak memiliki kesempatan melawan F-15 Saudi yang ditingkatkan, Iran memiliki masalah lain dalam kekurangan pilot dan pesawat pelatih. Ruang ini sebenarnya yang seharusnya diisi Kowsar.

“Iran telah lama mengandalkan sekelompok pilot veteran yang semakin tua, banyak yang dilatih oleh  Amerika sebelum revolusi,” kata Bronk.

Oleh karena itu, Iran perlu menghidupkan program jet latih dalam negeri dan itulah tujuan sebenarnya dari Kowsar: untuk melatih pilot tempur Iran generasi berikutnya.

“Ini bukan permainan yang buruk,” kata Bronk. “Itu membuat sebagian besar pilihan teknologi terbatas yang mereka miliki.”

Sementara itu, menurut Bronk, musuh Arab Teluk Iran telah mengabaikan pelatihan domestik dan harus membawa tentara bayaran dari negara lain.

Pada Juli 2017 lalu Iran Aviation Industries Organization (IAIO) menunjukkan sebuah model  jet  serang ringan dan latih dua mesin ke khalayak internasional untuk pertama kalinya di ruang pameran MAKS 2017.

Prototipe Kowsar

Sarvar Mohammad, seorang manajer IAIO kala itu mengatakan kepada Flightgliobal prototipe Kowsar masih berada dalam  periode pengujian setengah tahun sebelum memasuki program uji lima tahun, kata. Iran meluncurkan program Kowsar dengan pesanan 50 pesawat, tambahnya.

Dengan sayap 11m dan profil hidung yang familier, Kowsar tampaknya mengikuti tradisi pengalaman remanufaktur Iran dengan Northrop F-5. Pesawat yang dirancang  50 tahun lalu dan masih mampu dipertahankan Iran dengan upgrade mandiri.

Iran akan memberi kekuatan  Kowsar dengan dua mesin “J90”, yang merupakan adaptasi domestik dari turbojet General Electric J85 yang digunakan pada F-5 asli, kata Mohammad.

Namun, dalam hal lain, Kowsar adalah pesawat yang berbeda. Ini tercantum dalam brosur promosi dengan berat lepas landas maksimum 6.180 kg (13.620 lb), atau  sekitar setengah dari F-5.

Empennage juga berangkat dari desain Northrop, yang menampilkan layangan silang dengan penstabil horizontal yang diletakkan di bagian atas ujung belakang badan pesawat.

Tetapi apapun itu, Iran telah membuktikan di tengah embargo puluhan tahun, mereka mampu mengembangkan dan membangun pesawat sendiri. Hal itu harus diacungi jempol karena tidak semua negara bisa melakukannya.