Tingkat kebisingan menjadi salah satu faktor untuk membuat peringkat kapal selam. Namun perkembangan teknologi telah menjadikan pemeringkatan masa lalu dan sekarang telah berubah.
Pada masa lalu kapal selam diesel dianggap yang terbaik karena paling senyap ketika mereka tidak menghidupkan diesel mereka dan bergerak menggunakan tenaga baterai. Peringkat selanjutnya adlaah kapal selam nuklir terbaik dan diikuti oleh kapal selam jelek dan lebih tua.
Tetapi selama beberapa dekade terakhir, teknologi kapal selam telah menjadi sangat maju sehingga mesin mungkin bahkan bukan faktor pembatas. Sekarang, pemburu kapal selam tidak hanya mengandalkan deteksi suara mesin atau pompa untuk bisa melacaknya.
Mereka mencari jejak panas yang diciptakan oleh gesekan antara air dan lambung, mendengarkan gelembung yang terbentuk di zona tekanan rendah di bagian belakang baling-baling, dan mencari sinyal magnetik yang dilepaskan oleh beberapa komponen kapal selam.
Meskipun lambung kapal selam modern sering dibuat dari bahan non-magnetik atau magnetik rendah untuk mengurangi deteksi, beberapa komponen secara alami memiliki magnetik dan arus listrik yang melewati sirkuit dan motor hingga menciptakan medan magnet kecil.
Jika musuh mengetahui bahwa motor baru Anda lebih tenang tetapi membuat medan magnet yang lebih besar dari desain lama, mereka akan membeli detektor anomali magnetik yang lebih baik. Dan jika mereka mengetahui mesin Anda lebih senyap daripada mesin mereka, mereka akan mencoba mencurinya.
Jadi, bagaimana membuat peringkat kapal selam di masa sekarang? Paling atas terdapat beberapa jenis sistem air-independent propulsion (AIP) yang berarti bahwa kapal selam tidak pernah atau sangat jarang muncul untuk mengisi baterai dan oksigen. Ada dua jenis utama kapal selam AIP yakni kapal selam menggunakan bahan bakar diesel dan sejenisnya serta yang menggunakan tenaga nuklir.
Secara umum, kapal selam paling senyap biasanya adalah kapal selam non-nuklir ketika mereka menggunakan daya baterai. Swedia memiliki kapal selam konvensional yang dianggap terbaik di dunia dan telah terbukti berhasil mendekati kapal induk Amerika yang dijaga ketat. Bahkan kapal selam Swedia ini sudah bisa dikatakan ‘membunuh’ kapal induk Amerika selama latihan.
Jepang, Jerman dan China sudah memiliki kapal selam dengan AIP. Sementara Rusia masih terus mengembangkannya.
Peringkat di bawahnya adalah kapal selam nuklir yang menghasilkan listrik dan kemudian menggunakan motor listrik untuk menggerakkan baling-baling atau pump jets atau jet pompa. Artinya daya yang dikeluarkan oleh reaktor tidak langsung menggerakkan mesin tetapi untuk mengisi baterai. Jet pompa lebih disukai karena mereka cenderung lebih sedikit menciptakan kavitasi.
Kapal selam terbaru Amerika masuk dalam kategori ini. Mereka memiliki sedikit kekalahan dibandingkan kapal selam diesel listrik dengan AIP karena reaktor nuklir harus terus didinginkan menggunakan pompa yang menghasilkan sejumlah kebisingan.
Banyak kapal selam Amerika juga diciptakan sebelum teknologi jet pompa matang dan masih menggunakan baling-baling konvensional. Pada kedalaman dan kecepatan baling-baling tertentu, baling-baling menyebabkan kavitasi di mana air mendidih di zona bertekanan rendah dekat baling-baling meskipun suhu rendah. Gelembung-gelembung yang muncul akan membuat operator sonar bisa mendeteksinya.
Peringkat di bawahnya adalah kapal selam nuklir yang menggunakan reaktornya untuk langsung menggerakkan pompa atau baling-baling. Kapal jenis ini akan semakin berisik bukan hanya karena suara mesin tetapi juga karena pendinginan reaktor yang harus dilakukan terus menerus.
Sebagaimana ditulis We are The Mighty Selasa 21 Agustus 2018, kapal selam Amerika sedang bertransisi untuk menggunakan reaktor nuklir guna mengisi baterai yang akan digunakan untuk mengontrol mesin. Baru-baru ini China mengklaim telah mengembangkan komponen yang diperlukan untuk peningkatan yang sama.
Peringkat paling bawah adalah kapal selam diesel yang memiliki baterai berkapasitas rendah hingga memaksa mereka harus sering ke permukaan untuk mengisi baterai. Hal ini membuat mereka jauh lebih mungkin untuk dideteksi melalui radar atau satelit.
Kapal selam diesel tua juga kurang dirancang dengan mesin yang cukup tenang atau peredam suara. Kapal ini kemungkinan juga dibuat dengan baja yang dapat dideteksi oleh detektor anomali magnetik, tetapi pada titik ini, sepertinya Korea Utara yang masih mengoperasionalkan kapal semacam ini.
Namun faktanya, bahkan kapal selam diesel kuno dengan tenaga langsung ke mesin atau tidak menggunakan AIP, daya baterai kecil, dan sedikit peredam suara, tetaplah ancaman yang tinggi. Dibutuhkan teknologi yang relatif maju untuk mendeteksi mereka.
Pemburu kapal selam membutuhkan sistem sonar yang kuat dan operator yang terlatih baik guna membedakan kapal selam musuh yang berjalan tenang di antara kebisingan lingkungan laut, terutama jika kapal selam bergerak ke daerah lautan yang berisik seperti daerah pesisir di mana air mengalir di atas bebatuan dan karang dan menyembunyikan akustik dari semua kapal selam yang bahkan paling berisik.
Terlebih tidak semua angkatna laut di dunia ini memiliki teknologi yang benar-benar mumpuni untuk memburu kapal selam.