Angkatan udara Cina bersiap untuk meningkatkan jangkauan dan kemampuan tempur udaranya dengan batch terakhir jet tempur Su-35 yang akan diterima akhir tahun ini.
Pemerintah Rusia mengkonfirmasi bahwa 10 jet tempur multirole Sukhoi Su-35 terakhir akan dikirim sesuai jadwal. Sputnik melaporkan bahwa Rusia akan memasok jet tempur lengkap dengan rudal dan dukungan logistik lainnya.
China menjadi negara asing pertama yang membeli Su-35 melalui kesepakatan yang diambil pada November 2015. China membayar USUS $ 2,5 miliar untuk 24 pesawat tempur super manuver tersebut. Empat pesawat pertama dikirim pada tahun 2016 dan 10 lainnya tahun lalu.
Su-35 didukung oleh dua mesin turbofan AL-117S dan dilengkapi dengan nozel thrust-vectoring yang memungkinkannya untuk melakukan manuver tajam pada kecepatan rendah.
Su-35 juga dilengkapi dengan radar multifungsi yang mampu melacak hingga 30 target secara bersamaan dan dapat menyerang delapan di antaranya. Jet tempur China ini juga terintegrasi untuk sistem navigasi satelit Beidou milik negara tersebut.
Collin Koh, seorang rekan peneliti dari S Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University di Singapura mengatakan jet tempur ini akan memungkinkan China untuk mengembangkan varian lokal yang lebih baik yang akan bermanfaat bagi pengembangan jet tempur generasi masa depan.
“Setidaknya untuk saat ini, Su-35 dalam layanan Angkatan Udara China dapat memberikan keunggulan bagi jet tempur superioritas udara,” katanya sebagaimana dikutip South China Morning Post Selasa 21 Agustus 2018. Dia mengatakan jet tempur ini jelas akan menambah kekuatan yang bisa mengubah permainan.
Song Zhongping, pengamat militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan kedatangan 10 jet tempur yang tersisa akan meningkatkan program pelatihan China untuk pilot baru.
“Untuk jet tempur generasi mendatang seperti J-20, lebih banyak Su-35 berarti lebih banyak platform untuk melatih pilot karena China tidak memiliki platform pelatihan yang lebih canggih,” kata Song.
Beijing terus melenturkan otot militernya terutama pada Taiwan termasuk menerbangkan pesawat tempur Su-35 dengan pembom strategis H-6K melintasi Selat Bashi yang memisahkan dengan Taiwan.
Beijing terganggu oleh dukungan Washington yang semakin meningkat kepada Taiwan. Pekan lalu, Beijing mengajukan protes ke Washington ketika presiden Taiwan Tsai Ing-wen melakukan persinggahan di Amerika Serikat saat melakukan kunjungan ke luar negeri.