Angkatan Laut Amerika sedang mengembangkan senjata berupa lendir sintetis yang akan bisa menghentikan kapal musuh di perjalanan mereka.
Senjata ini terinspirasi oleh jenis ikan hagfish yang mengisi mulut dan insang dengan sebuah bahan yang disebut goo. Ketika lendir itu bersentuhan dengan air laut, ia membengkak hingga 10.000 kali dari volume aslinya.
“Para peneliti menyebut lendir hagfish sebagai salah satu biomaterial paling unik yang diketahui,” kata Materials Engineer dan co-creator penelitian, Ryan Kincer sebagaimana dikutip Popular Mechanics Minggu 19 Agustus 2018
“Dari sudut pandang taktis, akan menarik untuk memiliki bahan yang dapat mengubah sifat air pada konsentrasi encer dalam hitungan detik.”
Lendir Hagfish terdiri dari dua bagian berbasis protein yakni benang dan musin. Benang melingkar berperilaku seperti mata air, dan mengurai saat kontak dengan air.
Benang ini adalah material dengan sifat yang tidak seperti sutera laba-laba atau Kevlar buatan manusia, yang saat ini digunakan sebagai bahan pelindung dan produk karet. Ketika hagfish melepaskan lendir, musin mengikat air, menghambat aliran antara saluran yang diciptakan oleh dispersi benang.
“Interaksi antara benang, musin, dan air laut menciptakan jaringan tiga dimensi, viskoelastik. Seiring waktu, benang mulai runtuh dengan sendirinya, menyebabkan lendir perlahan menghilang, ”kata Kincer.
Kincer dan ahli biokimia Josh Kogot sedang menciptakan versi buatan manusia, yang dirancang untuk menghentikan kapal mencurigakan atau musuh dengan mengunci baling-baling mereka.
Saat ini, Angkatan Laut menghentikan perahu dengan tali plastik dengan peluncur pneumatik yang dirancang untuk mengikat dan kusut di baling-baling kapal.
“Lendir hagfish sintetis dapat digunakan untuk perlindungan balistik, pemadam kebakaran, anti-fouling, perlindungan penyeram, atau semprot anti-hiu. Kemungkinannya tidak terbatas,” kata Kogot.