Seberangi Atlantik, Inggris Berikrar Lindungi Kapal Induk Queen Elizabeth dari Ancaman Rusia

Seberangi Atlantik, Inggris Berikrar Lindungi Kapal Induk Queen Elizabeth dari Ancaman Rusia

Kapal induk Queen Elizabeth seberat 71.650 ton adalah kapal perang terbesar yang pernah dibangun Inggris, dan telah menjalani uji coba laut sejak berlayar dari galangan kapal Rosyth Skotlandia pada Juni 2017.

Commodore Andrew Betton, Komandan Kelompok Tempur Kapal Induk Inggris, mengatakan bahwa kapal perang Angkatan Laut Kerajaan lainnya yang ada dalam kelompok tempur akan melindungi kapal induk Queen Elizabeth dari ancaman Rusia selama percobaan laut yang akan dilangsungkan di Samudra Atlantik.

“Kapal selam Rusia lebih aktif di Atlantik Utara sejak Perang Dingin dan kami menganggapnya sangat serius, kapal itu akan terlindungi dengan baik saat ia melakukan transit melintasi Atlantik,” kata Betton seperti dikutip oleh jaringan berita Inggris, ITV Sabtu 18 Agustus 2018.

Dia menambahkan kapal akan menuju ke Pantai Timur Amerika Serikat untuk melakukan pengujian dengan menggunakan jet tempur F-35B.

Kapten Jerry Kyd, komandan perwira di kelompok tempur tersebut juga mengatakan bahwa peningkatan aktivitas Rusia dalam beberapa tahun terakhir adalah menakutkan dan untuk alasan keamanan nasional hal itu menggarisbawahi mengapa Inggris perlu menjaga keseimbangan dengan armada yang kuat.

“Ini sudah cukup mencengangkan, apa yang telah kita lihat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Kyd. “Kami akan beroperasi secara profesional dan dalam hukum standar laut lepas, yang beroperasi di perairan internasional akan tentang bisnis kami.”

Pernyataan kedua komandan itu datang ketika Queen Elizabeth bersiap meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Portsmouth untuk menyeberangi Atlantik untuk melakukan uji coba penerbangan dan tiba di New York.

Kedutaan Rusia di London menyatakan bahwa pernyataan itu sejalan dengan kecenderungan umum mereplikasi segala macam informasi palsu dalam konteks kampanye anti-Rusia.

Pada akhir Mei, Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson mengatakan aktivitas kapal selam Rusia telah meningkat sepuluh kali lipat di Atlantik Utara.