Amerika Ingin Dompleng Satelit Komersial untuk Deteksi Rudal Hipersonik
Gambaran senjata hipersonik Rusia

Amerika Ingin Dompleng Satelit Komersial untuk Deteksi Rudal Hipersonik

Militer Amerika benar-benar cemas dengan serangan rudal hipersonik hingga mengembangkan berbagai alternatif untuk mendeteksinya. Salah satunya mereka berharap bisa menggunakan satelit komersial untuk membantu mendeteksi serangan senjata rudal hipersonik.

Berbicara di acara Washington DC, Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Paul Selva, mengusulkan untuk menempatkan sensor pada satelit komersial yang memungkinkan mereka untuk melacak senjata yang bergerak di atas 5 Mach.

Dia juga menyarankan untuk mendistribusikan kemampuan militer di antara  satelit sipil, untuk memungkinkan militer menggunakannya dalam keadaan darurat.  Namun operator satelit komersial mungkin tidak menyukai ide itu, karena akan membuka peluang satelit mereka untuk diserang.

“Anda menembakkan peluru dengan peluru. Dan itu semakin parah ketika peluru akan mencapai 13 kali kecepatan suara, dan dapat bermanuver, ”  kata Jenderal Selva di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Mitchell Institute for Aerospace Studies sebagaimana dikutip National Defense.

“Bukankah akan menarik jika konstelasi satelit komersial mitra kami memiliki kapasitas untuk berkontribusi? Dan jika itu benar, mengapa kita membangunnya sendiri? ”

Senjata hipersonik, mencapai kecepatan lima hingga 20 kali kecepatan suara. Mereka juga bisa diluncurkan dari pesawat, rudal jarak jauh dan kapal selam.

Berbagai platform peluncuran berarti hipersonik dapat diluncurkan dari arah lain selain dari Kutub Utara yang menjadi penerbangan tradisional pembom dan rudal balistik antarbenua.  Hingga dibutuhkan jaringan deteksi yang mencakup pantai dan Teluk Meksiko.

Senjata hipersonik akan mudah terdeteksi oleh radar dan sensor inframerah berbasis ruang angkasa, dan versi yang relatif sederhana  yang dipasang di satelit komersial dapat memberikan solusi yang cepat dan sederhana.

Selva juga menyarankan agar militer menambahkan kemampuan komando  dan-kontrol ke satelit komersial. “Tidak cukup hanya membangun rasi bintang militer yang elegan lagi,” kata Selva.

“Perusahaan komersial dapat membangun satelit seharga US$ 10 juta dan meluncurkannya dengan US$ 1,5 juta, dan mengusulkan untuk membangun 500 dari mereka,” katanya.

“Kita perlu mencari cara untuk menumpang. Kita perlu mencari tahu bagaimana cara membuat data itu ke dalam sistem untuk membantu melakukan perintah dan kontrol dalam perang. ”

Semua ini baik dari sudut pandang militer  akan menghemat banyak uang bagi Pentagon dan menyediakan sarana deteksi untuk ancaman baru yang rumit. Namun, operator satelit komersial mungkin tidak menyukai ide tersebut karena akan membuka peluang dijadikan target serangan lawan.