Site icon

Gunakan Senapan Mesin, Sniper SAS Tembak Komandan ISIS dari Jarak 1,6 Km

Sniper SAS /AP

Seorang sniper pasukan khusus Inggris Special Air Services (SAS) dilaporkan telah menembak mati komandan senior ISIS di Afghanistan dari jarak lebih dari satu mil atau lebih dari 1,6 km.

Sersan  yang kini memegang gelar tembakan terjauh di SAS tersebut menggunakan senapan mesin kaliber .5 yang dipasang di atap kendaraan militernya untuk menembak. Diyakini bahwa ini adalah pertama kalinya senapan mesin digunakan SAS untuk pembunuhan jarak jauh.

Tim itu sedang berpatroli di daerah Afghanistan Utara yang diyakini sebagai benteng ISIS di negara yang dilanda perang tersebut. Yang mengejutkan mereka, mereka kemudian melihat seorang komandan  senior yang namanya muncul dalam daftar target Amerika dan Inggris.

Meskipun tentara elit bersenjata dengan senapan sniper, setelah menimbang pilihan mereka, mereka sampai pada kesimpulan bahwa senjata terbaik untuk mencoba mencapai target adalah senapan mesin besar berusia 40 tahun.

Salah satu sumber anonim banyak dikutip Daily Star Sunday Inggris mengatakan bahwa, “Senapan mesin kaliber.50 memiliki rentang fenomenal dan sangat akurat meskipun berumur hampir 40 tahun.”

Setelah mendapat izin untuk menembak dari Markas Komando Operasi Khusus Gabungan di Kabul, seorang tentara melangkah untuk mengambil tembakan.

Komandan ISIS dilaporkan sedang memberi penjelasan singkat kepada sekelompok kecil pejuang ketika dia ditembak tepat di dadanya. Satu sumber yang akrab dengan apa yang terjadi mengatakan butuh beberapa detik untuk peluru menghantam komandan. Akibat tembakan itu bagian tangan komandan tersebut terlepas.

Selama beberapa detik tidak ada yang bergerak. Ketika mereka menyadari apa yang terjadi, yang lain baru bangkit dan melarikan diri.

Daily Star Sunday melaporkan pembunuhan komandan diduga telah menyelamatkan lebih dari 20 orang.

Exit mobile version