Site icon

Insiden Penembakan Rudal, Estonia Hentikan Semua Latihan Udara NATO

Dua jet tempur Typhoon Spanyol mengisi bahan bakar dari KC-130J Marinir Marika /USCM

Menteri pertahanan Estonia telah memerintahkan penghentian latihan udara NATO di Estonia setelah insiden penembakan rudal tanpa sengaja oleh pilot jet tempur Eurofighter Typhoon Spanyol.

Rudal udara ke udara tanpa sengaja ditembakkan di atas Estonia pada Selasa 7 Agustus 2018 dan hingga saat ini belum ditemukan sisa-sisanya. Tidak ada laporan terluka atau tewas dalam insiden tersebut.

“Menteri pertahanan Spanyol telah meminta maaf dan menyatakan penyesalan yang mendalam,” kata Menteri Pertahanan Estonia Juri pada konferensi pers di ibukota Estonia Tallinn.

Perdana Menteri Estonia Juri Ratas juga telah berbicara dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada hari Rabu, menyatakan keprihatinan Estonia atas insiden serius tersebut.

Rudal jenis AMRAAM memiliki jangkauan hingga 100 kilometer yang diperkirakan jatuh di cagar alam terpencil di kawasan timur Jogeva, tidak jauh dari perbatasan Estonia dengan Rusia. Tetapi bisa jadi rudal hancur di udara karena mekanisme penghancuran sendiri.

Jet Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Spanyol adalah bagian dari misi pengawasan udara Baltik NATO yang berbasis di Lithuania. Saat penerbangan Selasa jet tempur membawa rudal udara ke udara yang berisi bahan peledak hingga 10 kilogram.

Luik telah mendesak Spanyol untuk melakukan penyelidikan menyeluruh serta meluncurkan tinjauan internal terhadap peraturan keamanan untuk mengatur latihan udara militer di negara kecil anggota NATO yang berpenduduk 1,3 juta orang tersebut.

“Sampai selesainya tinjauan itu. Saya telah menangguhkan semua latihan NATO di wilayah udara Estonia.”

Luik menegaskan kembali kepercayaan Estonia dalam misi udara NATO di Baltik, yang dimulai pada 2004 ketika Estonia, Latvia dan Lithuania bergabung dengan aliansi militer. Ketiga bekas republik Soviet tidak memiliki jet tempur mereka sendiri.

Pengawasan udara dilakukan dari pangkalan NATO di Siauliai, Lithuania, dan Amari, Estonia. Jet tempur Prancis, Portugis, dan Spanyol saat ini bertanggung jawab atas misi empat bulan yang berputar.

Di Moskow, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, insiden rudal Estonia menunjukkan bahwa latihan udara NATO adalah risiko keamanan bagi kawasan itu.

“Apa yang terjadi adalah satu lagi demonstrasi nyata dari fakta bahwa tindakan NATO, termasuk di negara-negara Baltik, menimbulkan risiko ekstra terhadap keamanan daripada meningkatkannya,” kata Zakharova kepada wartawan Kamis 9 Agustus 2018 sebagaimana dikutip Defense News.

Exit mobile version