More

    Penemuan Kapal Perang Rusia Pembawa Emas Senilai Rp1.900 Triliun Diduga Hanya Tipu-Tipu

    on

    |

    views

    and

    comments

    Sebuah perusahaan Korea Selatan yang mengumumkan telah menemukan kapal perang Rusia yang membawa emas senilai sekitar US$130 miliar atau kurang lebih Rp 1.900 triliun sedang diselidiki polisi terkait kemungkinan penipuan. Emas yang dikatakan sebelumnya kemungkinan tidak ada dan perusahaan diduga berencana untuk menggunakan berita harta karun untuk mengeruk cryptocurrency atau uang digital.

    Bulan lalu, Shinil Group, sebuah perusahaan Korea Selatan mengklaim telah menemukan kapal Angkatan Laut Kekaisaran Rusia berusia 100 tahun, Dmitri Donskoi.  Setelah rusak dalam pertempuran laut Tsushima, Donskoi ditenggelamkan di sekitar pulau Ulleung di Laut Jepang. Shinil mengklaim bahwa kapal itu membawa 200 ton koin emas dan 5.000 kotak emas batangan.

    Para penyelam Shinil mengaku telah melihat kotak harta karun di reruntuhan, meskipun tidak ada emas yang ditemukan.

    Shinil mengumumkan akan mengambil emas di mana sesuai aturan pemerintah Rusia berhak mendapatkan setengahnya. Selain itu perusahaan harus menyumbangkan sepuluh persen sisanya untuk proyek-proyek infrastruktur yang menguntungkan Korea Utara dan Korea Selatan. Sepuluh persen lainnya akan ditransfer ke Shinil Gold Coin cryptocurrency.

    Kini klaim emas tersebut tidak terbukti. Perusahaan terus mengubah klaim nilai emas dan dalam pengajuan akhir yang dibuat dengan pemerintah Korea Selatan disebutkan nilai harta yang ada di dalam kapal hanya sebesar US$1 juta. Sangat jauh dibandingkan klaim awal sebesasr US$ 130 miliar.

    Grup Shinil juga telah menutup situs webnya. Perusahaan juga mencari tahu apakah Shinil menggunakan berita itu untuk mempengaruhi pasar saham Korea Selatan.

    Menurut Kantor Berita Yonhap, Badan Kepolisian Metropolitan Seoul melihat hal ini kemungkinan sebagai sebuah penipuan. Terlebih mereka yang terlibat memiliki riwayat penipuan menghasilkan uang.

    Penyidik ​​yakin bahwa operasi itu sebagian dijalankan oleh  Rhu Seung-jin, yang melarikan diri dari Korea Selatan ke Vietnam pada 2014 setelah dituduh melakukan penipuan. Polisi Seoul telah meminta Red Notification pada Interpol untuk Rhu, yang meminta pemerintah menangkap dan menahan orang-orang yang melarikan diri ke luar negeri untuk diekstradisi.

    Dmitrii Donskoi /Wikipedia

    Dmitrii Donskoi adalah kapal penjelajah lapis baja Angkatan Laut Kekaisaran Rusia, bagian dari Armada Pasifik Rusia. Dibangun di St. Petersburg dan diluncurkan pada 1883, kapal memiliki empat senjata delapan inci, 14 senapan enam inci, dan empat tabung torpedo. Donskoi memiliki panjang 306 kaki bertenaga uap, didorong oleh boiler pembakaran batubara.

    Kapal ini bertugas mengawal kapal angkut dan berada di bagian belakang konvoi saat dicegat armada Jepang yang lebih besar pada Mei 1905. Pencegatan itulah yang kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Pertempuran Tsushima yang berujung kekalahan Rusia.  Saat itu, sebanyak 21 dari 28 kapal Rusia tenggelam dan menewaskan 4.500 tentara. Sementara Jepang hanya kehilangan 3 kapal dan 117 tentara tewas.

    Dmitrii Donskoi berhasil menyingkir dari pertempuran itu meski rusak parah. Kapal itu berusaha berlayar menuju pelabuhan Vladivostok, Rusia. Namun, sebelum tiba di kota pelabuhan itu, kapal-kapal perang Jepang kembali mencegat dan menembaki Dmitrii Donskoi.

    Akibatnya 60 orang kru tewas dan 120 lainnya terluka, termasuk Kapten Ivan Lebedev yang kemudian memerintahkan untuk membuang sauh di lepas pantai Ulluengdo dan membawa pasukannya ke darat. Sehari kemudian kapal itu ditenggelamkan agar tak jatuh ke tangan Jepang. Sementara Kapten Lebedev akhirnya meninggal dunia karena lukanya yang terlalu parah.

    Pada tahun 1904, Jepang menyerang kepemilikan Rusia di Timur Jauh dan Donskoi menghindari kontak musuh, bertindak sebagai penjarah perdagangan. Pada bulan Mei 1905, Donskoi mengambil bagian dalam Pertempuran Tsushima yang terkenal, yang merupakan kemenangan menentukan bagi Jepang.

    Setelah pertempuran kapal penjelajah yang rusak melarikan diri ke utara, dikejar oleh kapal-kapal Jepang. Sehari setelah pertempuran, perwira komandan kapal, Kapten First Rank Ivan Lebedev, mengusirnya dari pantai Ulleung dan mengevakuasi krunya ke pulau.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this