Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pembahasan terkait pembelian 11 jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia telah tuntas. Pesawat tersebut dijadwalkan akan tiba secara bertahap ke Indonesia mulai Oktober 2019.
“Sudah selesai pembahasannya, itu kan G to G [goverment to government] yang belum imbal dagangnya,” katanya seusai melakukan kunjungan kerja ke Filipina, Sabtu 11 Agustus 2018.
Perjanjian pembelian 11 Sukhoi Su-35 dari Rusia seharga US$1,14 miliar atau sekitar Rp16, 5 triliun (kurs Rp14.400) telah ditandatangani Pemerintah Indonesia dan Rusia.
“Tidak ada masalah, semua sudah tuntas, kontrak sudah ditandatangani. Imbal belinya yang belum,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu kepada Antara.
Kontrak pembelian Su-35 itu dengan spesifikasi full combatantara Indonesia-Rusia ditandatangani pada Februari lalu.
Dalam pembelian pesawat tersebut, Indonesia dan Rusia menggunakan sistem imbal beli. Dengan skema imbal beli, Rusia diwajibkan membeli komoditas dari Indonesia sebesar 50 persen dari harga Su-35 tersebut atau senilai US$570 juta. Adapun produk yang ingin dibeli Rusia dari Indonesia adalah karet, teh, kopi dan kelapa sawit.
Terkait informasi yang menyebut Amerika berusaha menekan Indonesia agar tidak membeli Sukhoi dari Rusia, Menhan Ryamizard menegaskan, “hubungan kita dengan Amerika Serikat baik kok. Saya dengan Mattis [Menteri Pertahanan Amerika James Mattis], bahkan seperti saudara”.
“Kita berdaulat, dan kita memiliki hubungan yang baik dengan semua negara termasuk Amerika Serikat, Rusia dan China,” katanya.
Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara Marsda TNI Johanes Berchman SW mengatakan pihaknya telah menyiapkan fasilitas dan penerbang yang akan mengawaki Su-35.”Semua sudah siap,” katanya.
Awal pekan ini, Deputy Director of The Air Force Departement Rusia, Tsyplakov Yury beserta tim melakukan survei di Pangkalan Udara Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.
Survei selama dua hari tersebut untuk mempersiapkan kedatangan pesawat Sukhoi SU-35 yang dibeli pemerintah Indonesia dari Rusia.
Sepuluh orang ahli melakukan survei yang meliputi hangar shelter, apron, aerodrome, runway, taxyway, fire fighter vehicles, GPL, simulator, Depo 60, dan objek lainnya.