NATO belum menginformasikan kepada petinggi miltier Rusia melalui saluran yang ada terkait insiden peluncuran rudal udara ke udara yang dilakukan tanpa sengaja oleh jet tempur Spanyol di Estonia dan dekat dengan perbatasan Rusia.
“Sampai saat ini, kami tidak dapat memastikan adanya kontak antara Komando Operasi NATO dan militer Rusia dalam insiden ini. Namun, saya menambahkan bahwa banyak organisasi sipil dan militer memainkan peran mereka dalam menjamin keamanan udara internasional,” kata seorang pejabat dalam struktur militer NATO dengan syarat anonimitas kepada TASS Rabu 8 Agustus 2018.
” Kami tidak bisa mengatakan apa-apa lagi tentang insiden ini selama penyelidikan berlangsung, “kata pejabat itu.
Juru Bicara NATO Piers Cazalet mengatakan kepada TASS sebelumnya bahwa Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah menyatakan penyesalan dan kesiapannya untuk memberikan bantuan kepada Estonia menyelidiki insiden tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya pada 7 Agustus 2018, sebuah jet tempur Eurofighter Spanyol yang sedang menjalankan misi pengawasn Baltik NATO secara tidak sengaja menembakkan rudal udara ke udara di wilayah udara Estonia. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan dan penembakan terjadi di wilayah yang biasa dilakukan latihan.
Rudal Bisa Mencapai Rusia
Menurut Pasukan Pertahanan Estonia, insiden peluncuran rudal udara ke udara AMRAAM terjadi pada jam 3:44 malam waktu setempat di area latihan Pangodi.
Seperti yang dikatakan Pasukan Pertahanan Estonia, mode penghancuran diri rudal diaktifkan untuk menghancurkannya saat masih di udara. Namun, meskipun demikian, rudal itu mungkin masih jatuh di 40 km sebelah utara Tartu.
Menurut Komandan Pasukan Udara Estonia Riivo Valge, radius penerbangan rudal adalah 100 km. yang secara teoritis dapat jatuh di sisi lain Danau Chudskoye di wilayah Federasi Rusia.
Angkatan bersenjata nasional Latvia menyatakan pada hari Rabu mereka tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa rudal itu bisa jatuh di wilayah Latvia.
Rudal itu memiliki panjang 3,7 meter dan diameter 18 cm itu dipersenjatai dengan hulu ledak saat ditembakkan.
Insiden ini sedang diperiksa oleh Angkatan Udara Estonia, Angkatan Udara Spanyol dan ahli NATO. Tiga helikopter Robinson Angkatan Udara Estonia sedang menyisir daerah tersebut untuk menemukan rudal dan pesawat An-2 siap untuk bergabung dengan operasi.
Perdana Menteri Estonia Juri Ratas memperingatkan penduduk negara itu agar tidak mencoba menemukan rudal itu secara independen.