Iran Tembakkan Rudal Antikapal di Selat Hormuz
Kapal destroyer Iran

Iran Tembakkan Rudal Antikapal di Selat Hormuz

Amerika Serikat menyebut Iran menembakkan rudal anti-kapal jarak pendek di Selat Hormuz yang merupakan jalur penting transportasi minyak.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan penembakan dilakukan saat latihan militer yang digelar Angkatan Laut Iran minggu lalu dan ditujukan untuk menyampaikan pesan tentang kesiapan mereka menghadapi pemberlakuan kembali sanksi oleh Washington terhadap Teheran.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut tidak menjelaskan apakah uji coba rudal di Iran merupakan yang berada di luar kebiasaan, atau apakah penembakan itu bisa membahayakan kawasan. Dia hanya menyatakan bahwa uji coba rudal terjadi di perairan Iran dekat dengan Selat Hormuz. Sementara Fox News melaporkan rudal yang diluncurkan adalah Fateh-110 Mod 3

Pada Minggu, pasukan elit Garda Revolusi Iran membenarkan bahwa mereka telah menggelar pelatihan perang di kawasan Teluk selama beberapa hari terakhir, dengan tujuan “melawan potensi ancaman” dari para musuh.

Sementara itu Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat, Joseph Votel, yang juga kepala Komando Pusat militer, mengatakan pada awal pekan ini bahwa skala pelatihan militer di Iran kali ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya.

Namun pelatihan perang itu digelar untuk menarik perhatian Washington, kata Votel. “Jelas bagi kami bahwa mereka berusaha memanfaatkan pelatihan itu untuk mengirim pesan kepada Amerika Serikat menjelang pemberlakukan sanksi baru. Mereka ingin menegaskan bahwa mereka juga punya kemampuan militer,” kata Votel kepada sejumlah wartawan di Pentagon Jumat 10 Agustus 2018.

Iran tengah geram terhadap penarikan diri Amerika Serikat terhadap perjanjian nuklir internasional yang ditandatangani tahun 2015, dan juga terhadap keputusan Washington menerapkan kembali sanksi kepada Tehran.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa negaranya tidak bisa dikalahkan dengan mudah oleh upaya Amerika Serikat mengucilkan Tehran dari pasar minyak internasional.

Pada bulan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mendukung rencana Presiden Hassan Rouhani untuk memblokade jaur perdagangan minyak kawasan Teluk jika Tehran tidak bisa mengekspor minyak.

Votel mengaku pihaknya telah mengetahui aktivitas militer Iran. “Kami mengetahui apa yang tengah terjadi, dan kami tetap siap melindungi kepentingan kami untuk kebebasan berlayar dan kebebasan perdagangan di perairan internasional,” kata Votel.