Melihat F-35 Belanda dalam Konfigurasi Perang Hari Ketiga
The Aviationist

Melihat F-35 Belanda dalam Konfigurasi Perang Hari Ketiga

323 TES (Test & Evaluation Squadron), unit Angkatan Udara Belanda yang berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Edwards Amerika dan bertanggung jawab untuk Operational Test and Evaluation Phase (OT&E) F-35 telah melakukan serangkaian tes dengan senjata eksternal pada pesawat siluman tersebut.

Beberapa misi yang diterbangkan oleh RNlAF (Royal Netherlands Air Force) F-35A Lightning II melibatkan penggunaan GBU dan AIM-9X AAM (Air-to-Air Missile).

Seperti yang tertangkap dalam rekaman kamera pesawat terbang dengan membawa 4x GBU-12 500-lb Laser Guided Bombs dan 2x AIM-9X Sidewinders pada tiang luar. Gambar diambil di Siera Nevada.

Sebagaimana ditulis The Aviationist Kamis 9 Agustus 2018, konfigurasi senjata eksternal yang diuji oleh F-35 Belandajuga dikenal sebagai konfigurasi CAS (Close Air Support) “Beast Mode” (atau “Bomb Truck”). Lainnya menyebut sebagai konfigurasi “Hari Ketiga Perang” sebagai lawan dari “Hari Perang Pertama” di mana F-35 akan membawa senjata secara internal untuk mempertahankan penampang radar rendah dan pengamatan dari sensor.

Namun, ketika konflik berkembang dan aset pertahanan udara musuh termasuk sensor, rudal pertahanan udara dan sistem senjata dan pesawat musuh terdegradasi oleh serangan udara yang dilakukan juga oleh F-35 dalam “Stealth Mode”, lingkungan menjadi lebih permisif.

The Aviationist

Dalam skenario seperti itu F-35 tidak lagi bergantung pada kemampuan siluman sehingga dapat bergeser ke membawa beban eksternal yang besar.

Dalam “Beast Mode”,  F-35 dapat membawa 2x AIM-9X (pylons), 2x AIM-120 AMRAAM (di teluk bom internal) dan 4x GBU-31 2.000-lb (pylons) serta 2x GBU -31 PGM (internal teluk).

Pada Januari 2019, F-35 pertama Belanda akan dikirim ke Luke AFB untuk pelatihan. Pesawat ini akan dibangun oleh Lockheed Martin di Ft Worth.

Pada bulan November tahun tersebut, F-35A pertama akan dikirimkan untuk skuadron operasional, Skuadron 322 (RF) di Pangkalan Udara Leeuwarden Belanda. Pesawat ini akan dibangun di Cameri FACO, di Italia.