Kebakaran hutan di Amerika semakin sulit dikendalikan. Kini muncul usulan agar Amerika menggunakan bomber B-1 untuk memadamkan api yang begitu luas.
Mungkin ini usulan ini terlihat gila, tetapi cara tersebut terbukti efektif digunakan oleh Swedia yang memadamkan kebakaran hutan dengan menggunakan bom GBU-49 yang ditembakkan dari jet tempur Gripen.
Gelombang kejut bom meniup api dalam radius 100 meter dari titik ledakan. Mirip seperti meniup lilin, api pun padam.
Usulan agar Amerika juga menggunakan bom disampaikan Mike Benitez, F-15 Strike Eagle Weapon System Officer dalam tulisannya di War on the Rocks.
Benitez memilih B-1 untuk skenario hipotetisnya bukan hanya karena kemampuannya membawa bom, tetapi untuk alasan yang sama pembom berat ini memiliki daya jelajah lama. B-1 bisa berputar-putar di langit di atas api liar kemudian menjatuhkan bom.
B-1 tidak akan membawa sembarang bom, tapi senjata yang dirancang untuk pemadam kebakaran. Sebagian besar bom menggunakan selubung baja yang menjadi pecahan-pecahan peluru yang mematikan, tetapi ini tidak diperlukan ketika melawan api.
Bom pemadam kebakaran akan menggunakan casing yang mudah terbakar dan akan hancur akibat tabrakan. Idealnya bom itu akan menggunakan hulu ledak thermobaric, yang memiliki tekanan tinggi karena ia menghasilkan gelombang ledakan yang lebih kuat daripada bom-bom ledak tradisional.
Usulan penggunaan bomber dan bom untuk memadamkan kebakaran yang diajukan Benitez adalah hal yang berani dan pasti akan memunculkan beberapa kritik.
Ide menggunakan pengebom untuk melakukan apa pun selain berperang, terutama di tanah Amerika, membutuhkan waktu untuk bisa diterima. Meskipun mahal, meningkatnya skala dan frekuensi kebakaran hutan di Amerika Serikat bisa membuat usulan ini menarik — terutama ketika petugas pemadam kebakaran memiliki potensi untuk membalikkan api mematikan dan merusak hanya dalam hitungan menit.