
3. Masih Tertinggal dengan Kelas Zumwalt
Meski besar, perusak Type 055 China masih kalah ukuran dengan Kelas Zumwalt. Bukan itu saja, teknologi yang dibawa juga masih ada di bawah kapal milik Angkatan Laut Amerika tersebut.
Zumwalt adalah desteroyer dengan teknologi paling mutakhir di dunia yang memiliki bobot perpindahan 15.000 ton.
Memiliki desain lambung tumblehome dan bentuk sudut yang unik, Zumwalt memiliki kemampuan untuk mengecoh radar yang dapat membuatnya hanya seperti kapal nelayan dan lebih tenang daripada kapal selam kecil. Zumwalt juga dilengkapi dengan sistem elektronik generasi terbaru.
Dirancang terutama sebagai kapal serangandarat, Zumwalt dilengkapi dengan senjata kuat yang mencakup sistem meriam canggih 155mm dan 80-sel VLS di sekitar kulit terluarnya.
Sebaliknya, Type 055 dirancang untuk fokus pada pertahanan udara dan misi anti kapal selam hingga memiliki lebih banyak sel rudal dan rentang yang lebih panjang daripada kelas Zumwalt.

4. Dapat Bersaing dengan Kapal Perang Lain di Asia
Destroyer Type 055 akan memainkan peran yang serupa dengan kapal penjelajah kelas Ticonderoga dan destroyer kelas Arleigh Burke milik Amerika. Namun kapal China lebih besar dari kedua kapal Amerika yang memiliki perpindahan kurang dari 10.000 ton tersebut.
Sistem radar, elektronik, dan rudal Type 055 juga menggunakan teknologi yang lebih baru daripada dua kapal perang Amerika, yang dikembangkan pada 1980-an dan 1990-an.
Type 055 juga bisa mengimbangi atau bahkan lebih unggul dibandingkan perang lainnya yang dikerahkan di wilayah tersebut, terutama kelas Sejong the Great Korea Selatan (DDG-991) dan kelas Atago serta Maya Jepang.
Baik destroyer kelas Sejong dan Atago memiliki perpindahan total sekitar 10.000 ton dan sistem tempur Aegis, dengan kelas Sejong Agung membanggakan 128-sel VLS.
Namun para analis mengatakan mereka yakin Type 055 melampaui kapal-kapal Korea dan Jepang dalam ukuran, kinerja sistem radar, kapasitas rudal dan multifungsi.
5. Kesulitan Mencari Nama
Nama-nama dari tujuh kapal Type 055 lainnya masih belum diketahui, tetapi aturan penamaan kapal Angkatan Laut China memberi kapal perusak yang lebih besar diberi nama dengan kota-kota pusat regional China, dalam banyak kasus ibukota provinsi.
Namun, di tengah ledakan jumlah kapal angkatan laut, 25 ibukota provinsi telah digunakan untuk nama kapal perang. Hanya dua ibukota daratan yang tersisa: Nanchang di Jiangxi dan Nanning di Guangxi.