Hanya dalam waktu tiga jam sebanyak 30 orang di Chicago Ameriak Serikat ditembak dalam serangkaian tembakan massal yang terjadi di lima tempta Minggu 5 Agustus 2018.
Chicago Sun-Times akibat penembakan tersebut dua orang tewas dan 28 luka-luka. Penembakan terjadi antara tengah malam dan 03.00 pagi. Dari 30 korban penembakan 12 di antaranya remaja.
Penembakan dengan korban terbanyak menyebabkan delapan orang terluka terjadi di sebuah lingkungan South Side setelah sekelompok orang berjalan ke delapan orang yang berdiri di sebuah halaman dan melepaskan tembakan. Empat dari korban adalah gadis remaja. Mereka semua diharapkan bisa bertahan hidup.
Kurang dari dua jam kemudian, enam orang lagi ditembak, termasuk lima remaja, ketika dua pria berjalan ke sekelompok orang di trotoar di lingkungan Southwest Side dan mulai menembak.
Seorang gadis 17 tahun ditembak di wajah hingga tewas dan empat remaja lainnya, dengan usia mulai dari 11 hingga 17 tahun, terluka.
Empat orang lagi ditembak dalam penembakan terpisah di sebuah pesta di lingkungan Lawndale hanya beberapa jam sebelumnya. Sun-Times melaporkan tiga korban adalah remaja, dengan yang termuda berusia 13 tahun.
“Ini adalah yang terburuk yang pernah saya lihat,” kata seorang perwira di luar Stroger kepada Sun-Times.
“Sangat panas sekarang. Ada banyak ketegangan. Dan itu mungkin menjadi lebih buruk karena Anda dapat mendengar orang berbicara tentang balas dendam.”
https://twitter.com/SPOTNEWSonIG/status/1026173713153249280
Chicago Tribune melaporkan secara keseluruhan, antara Sabtu dan Minggu pagi sebanyak 37 orang ditembak, tiga di antaranya fatal. Sebanyak 16 korban adalah remaja, 12 di antaranya berusia 17 tahun atau lebih muda.
Chicago menjadi wilayah yang tidak aman dari aksi kekerasan. Selama tahun 2018 ini saja, ada sekitar 339 pembunuhan di Chicago, 285 di antaranya terbunuh oleh kekerasan bersenjata.
Pada tahun 2016, 780 orang tewas di Chicago, jumlah pembunuhan tertinggi di kota dalam hampir 20 tahun. Tetapi tingkat pembunuhan telah berada pada tren penurunan yang stabil sejak saat itu, dengan 682 tewas pada tahun 2017 dan laju yang bahkan lebih sedikit pada tahun 2018.