P-750 dan MD 500E, Taktik Curang Korea Utara Membeli Pesawat Terbang
P-750 Korea Utara

P-750 dan MD 500E, Taktik Curang Korea Utara Membeli Pesawat Terbang

Damian Camp, seorang eksekutif Pacific Aerospace yang berbasis di Hamilton, Selandia Baru, sangat terkejut ketika salah satu pesawatnya terlihat di pertunjukan udara Korea Utara pada September 2016.  Sudah ada bendera Korea Utara di ekor pesawat itu.

Dia merasa tidak menjual senjata itu ke Pyongyang, tetapi kenapa bisa sampai di sana? Kondisi ini berpotensi melanggar sanksi internasional terhadap negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.

Sebuah laporan Dewan Keamanan PBB memaparkan, kemungkian perusahaan tersebut tidak hanya tahu bahwa salah satu pesawatnya ada di Korea Utara. Lebih buruk lagi, perusahaan itu bahkan berencana menyediakan spare part dan pelatihan teknik. Bea Cukai Selandia Baru telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya menyelidiki Pacific Aerospace untuk tindakan ekspor yag berpotensi melanggar hukum.

Laporan Dewan Keamanan PBB pada Februari 2017 memuat kabar bahwa Pacific Aerospace pertama menjual dan mengirimkan pesawat XSTOL P-750 ke sebuah perusahaan China pada September 2015.

Sebulan kemudian, ternyata pesawat itu dijual ke perusahaan lain, Beijing Freesky Aviation, dan tiba-tiba sudah ada di Korea Utara pada Desember 2015. PBB melarang ekspor barang mewah tertentu ke Korea Utara.

Pesawat masuk dalam kategori barang mewah di Selandia Baru, tetapi di China tidak dimasukkan kategori ini. Laporan ini juga mengatakan bahwa kasus tersebut menjadi sebuah bukti, adanya tren di mana barang mewah di negara produsen dipindahkan ke negara ketiga melalui perusahaan perantara.

Dalam kasus pesawat ini, perjanjian bisnis Pacific Aerospace dengan perusahaan asal China A. Kemudian perusahaan A menjual pesawat ke perusahaan B. Dari perusahaan B inilah Korea Utara memperoleh pesawat itu.

XSTOL P-750 adalah pesawat kecil yang relatif unggul. Dia bahkan disebut  sebagai pisau tentara Swiss bagi pesawat terbang. Pesawat ini dapat lepas landas di landasan pacu pendek, naik dengan cepat, dan membawa beban berat.

Direktur Pacific Aerospace, Damian Camp mengatakan kepada The Washington Post bahwa dia benar-benar bingung ketika tahu pesawat produksinya ada di Korea Utara. Apalagi, pesawat itu masih terdaftar di otoritas penerbangan sipil China.

Penjualan pesawat terbang baik secara langsung atau tidak, termasuk spare part dan dan pelatihan kedirgantaraan ke Korea Utara merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1718. Resolusi 2006 disepakati oleh negara-negara anggota PBB untuk menanggapi klaim Korea Utara yang telah menguji senjata nuklir.

NEXT: MEMBELI HELIKOPTER MD 500 AMERIKA SERIKAT