Tidak semua pelaut yang terlibat dalam latihan Rim of the Pacific (RIMPAC) 2018 adalah manusia. Dalam latihan angkatan laut multinasional, US Navy juga mengerahkan beberapa Mark Mammal Systems 7 Marin, yakni pasukan lumba-lumba.
Binatang yang dikenal cerdas ini bergabung dalam latihan sebagai pasukan yang bertugas menemukan ranjau laut. Lumba-lumba dilatih untuk mencari ranjau dan menandai mereka untuk kemudian diatasi oleh manusia. Sebagai imbalannya dia mendapatkan pujian dan perawatan ikan.
Latihan penanggulangan ranjau diadakan di Naval Base Point Loma, San Diego. Selama latihan, delapan lumba-lumba Mark 7 berhasil menemukan semua simulasi ranjau. Satu lumba-lumba menemukan ranjau tiruan bahkan hanya dalam waktu 30 detik.
Lumba-lumba biasanya melakukan perjalanan ke area yang dipenuhi ranjau dengan perahu. Lumba-lumba tersebut kemudian dilepaskan ke dalam air dan dikirim untuk menemukan ranjau.
Lumba-lumba dilatih untuk menemukan ranjau, berenang kembali untuk melaporkan temuan mereka, dan kemudian meletakkan tanda di sebelah tambang yang mengapung ke permukaan untuk menunjukkan lokasi ranjau. Penyelam manusia kemudian turun dan memeriksa, mengkonfirmasi keberadaan senjata tersebut.
Perenang alami dan sangat cerdas, lumba-lumba dapat mencari area ranjau jauh lebih cepat daripada manusia, dan cukup pintar untuk mengenali ranjau. Hal ini memungkinkan manusia untuk memusatkan perhatian mereka pada ranjau yang sebenarnya. Ranjau kemudian dapat dihindari atau dihancurkan di tempat. Tidak ada salahnya bahwa lumba-lumba dibayar dengan ikan.
Selain lumba-lumba, Marine Mammal Program Angkatan Laut Amerika juga menggunakan singa laut California. Bersama-sama, lumba-lumba dan singa laut dilatih untuk mendeteksi ranjau, benda-benda yang hilang, dan bahkan prajurit musuh.
Lumba-lumba adalah bagian dari Space and Naval Warfare Systems Center Pacific Angkatan Laut Amerika.. Pertanyaannya jika Pentagon akhirnya menciptakan Angkatan Luar Angkasa, seperti nama unit tersebut, apakah lumba-lumba akan dirotasi ke ruang angkasa?