Militer Jerman akan Rekrut Warga Asing

Militer Jerman akan Rekrut Warga Asing

Dikepung oleh kebangkitan Rusia dan sikap Amerika kerap berseberangan dengan sekutu Eropa, memaksa Jerman harus membangkitkan lagi kekuatan militernya termasuk penambahan puluhan ribu personel.

Kini  Bundeswehr sedang mencari 21.000 posisi tidak terisi pada tahun 2017. Negara ini juga membuka peluang bagi warga negara asing untuk ikut bergabung.

Sebuah laporan Kementerian Pertahanan pada akhir 2016 mengusulkan perekrutan dari negara-negara Uni Eropa lainnya, dan kementerian menegaskan pada akhir Juli bahwa hal itu serius dipertimbangkan.

“Bundeswehr sedang berkembang,” kata juru bicara kementerian kepada kantor berita DPA Rabu 1 Agustus 2018. “Untuk ini, kami membutuhkan personel yang berkualitas.”

Militer Jerman telah menyusut sejak Perang Dingin. Pada tahun 2011, negara itu mengakhiri wajib militer. Dari 585.000 pasukan pada pertengahan 1980-an, jumlah personel turun hingga di bawah 179.000 pada pertengahan 2018.

Sekitar setengah dari anggota militer Jerman saat ini diperkirakan akan pensiun pada tahun 2030, dan dengan populasi yang menua, menemukan personel militer dari warga negara sendiri akan lebih sulit.

Para pemimpin Jerman telah mendorong untuk menambah lebih banyak pasukan sambil meningkatkan pembelanjaan pertahanan.

Pada pertengahan 2016, Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen mengatakan dia akan menghilangkan batasan maksimal 185.000 pasukan untuk membantu membuat pasukan lebih fleksibel. Dia mengatakan militer akan menambah 14.300 tentara selama tujuh tahun. Kemudian pada awal 2017, Kementerian Pertahanan menaikkannya menjadi 20.000 tentara pada tahun 2024.

“Bundeswehr berada di bawah tekanan untuk melakukan modernisasi di semua bidang,” katanya pada saat itu. “Kita harus menjauh dari proses penyusutan permanen.”

Upaya untuk tumbuh telah memasukkan lebih banyak rekrutmen anak di bawah umur – rekor tertinggi 2.128 orang di bawah 18 tahun bergabung sebagai sukarelawan pada tahun 2017, tetapi merekrut anak muda Jerman telah dikritik.

Merekrut warga negara asing umumnya didukung oleh pemerintah dengan beberapa kualifikasi. Karl-Heinz Brunner, seorang ahli pertahanan dan anggota Partai Demokrat Sosial, mengatakan orang asing yang bergabung harus dijanjikan kewarganegaraan.

“Jika warga negara lain diterima, tanpa janji mendapatkan paspor Jerman, Bundeswehr berisiko menjadi tentara bayaran,” katanya kepada surat kabar Jerman, Augsburger Allegemeine.

Florian Hahn, juru bicara pertahanan untuk Christian Democratic Union, mengatakan model rekrutmen seperti itu “bisa dikembangkan,” tetapi “tingkat kepercayaan tertentu dengan setiap prajurit harus dijamin.”

Laporan-laporan telah muncul dalam beberapa tahun terakhir tentang merosotnya kekuatan militer Jerman baik dari personel hingga persenjataan.