Para pejabat militer Amerika mengaku memiliki bukti bahwa tentara Georgia terlibat dalam pencurian di Bagram Airfield, pangkalan udara terbesar Amerika di Afghanistan.
Letnan Kolonel Martin O’Donnell, juru bicara militer Amerika, sebagaimana dilaporkan and Stripes mengatakan bahwa barang senilai US$ 3,600 dicuri tempat penyimpanan milik Angkatan Darat dan Angkatan Udara di pangkalan itu.
“Tindakan personel militer individu ini tidak menunjukkan kontribusi keseluruhan yang diberikan Georgia terhadap upaya perdamaian di Afghanistan,” kata pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Georgia Minggu 29 Juli 2018. Kementerian mengatakan menerima kabar dari Amerika bahwa empat personel Georgia terlibat dalam dugaan pencurian.
Meskipun Georgia bukan anggota NATO, negara ini mendukung misi “pemelihara perdamaian” Amerika dan NATO di Afghanistan dengan mengirimkan 870 tentara. Angka ini menjadi peringkat keempat dalam hal jumlah personel di antara semua negara yang mengirim pasukan ke Afghanistan. Personil militer Georgia ditempatkan di Bagram Airfield, Kabul dan Mazar-e-Sharif.