Ground-based Midcourse Defense (GMD) adalah salah sistem pertahanan rudal Amerika yang akan sangat diandalkan untuk mencegat serangan rudal antarbenua musuh. Sistem pertahanan ini mahalnya luar biasa yakni sekitar US$40 miliar atau sekitar Rp577 triliun.
Meski mahaknya tidak ketulungan, Ground-based Midcourse Defense memiliki catatan yang tidak stabil. Dari 18 tes yang dilakukan sejak 1999, hanya 10 yang dinyatakan sukses. Uji pencegatan rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) yang dilakukan Selasa adalah yang pertama dilakukan.
Los Angeles Times melaporkan bahwa masalah pendorong terungkap dari hasil uji terbang pada bulan Januari 2016. Sebuah pencegat diluncurkan dari Vandenberg Air Force Base di California dalam sebuah tes yang dirancang untuk menunjukkan salah satu dari empat pendorongnya mati membuat interceptor itu keluar jalur.
Sistem ini berevolusi dari usaha bernilai miliaran dolar yang dimulai pada era Presiden Ronald Reagan pada tahun 1983 untuk solusi “Star Wars” terhadap ancaman rudal balistik selama Perang Dingin ketika Uni Soviet adalah satu-satunya kekhawatiran utama.

Pengujian terakhir dilakukan pada Mei 2017 lalu di mana GMD berhasil mencegat kelas ICBM yang diluncurkan dari Situs Uji Reagan di Atol Kwajalein di Kepulauan Marshall. Ini menjadi pertama kalinya GMD mampu mencegat target kelas rudal antarbenua.
Beberapa sensor menyediakan target akuisisi dan pelacakan data ke sistem Command, Control, Battle Management and Communication (C2BMC).
Radar X-band Sea-based, yang berada di Samudra Pasifik, juga mengakuisisi dan melacak target tersebut. Sistem GMD menerima data pelacakan target dan mengembangkan solusi pengendalian tembakan untuk mencegat target.
Sebuah pencegat berbasis darat diluncurkan dari Vandenberg Air Force Base, California, untuk mencegat dan menghancurkan sasaran tersebut dalam sebuah tabrakan langsung.
Bagaimana sebenarnya sistem ini bekerja? Dengan mengambil dengan mengacu pada uji pencegatan ICBM pada Selasa? Mari kita lihat gambarannya.
Baca juga:
Inilah Benteng Berlapis Amerika Yang Harus Ditembus Rudal Lawan