Israel pada minggu lalu untuk pertama kalinya menggunakan sistem rudal terbaru mereka David’s Sling dalam misi tempur untuk mencegat rudal yang ditembakkan dari wilayah Suriah. Tetapi ternyata pencegatan itu gagal.
“Dalam beberapa hari terakhir, penyelidikan operasional lengkap dilakukan oleh Angkatan Udara, yang menemukan bahwa proses pengambilan keputusan untuk mengidentifikasi ancaman, mengingat waktu yang singkat sudah benar,” kata Juru Bicara IDF dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Israel National News, Senin 29 Juli 2018.
Namun, alasan teknis mengapa rudal gagal mencapai target yang ditembakkan dari Suriah, tidak dapat dipublikasikan karena masalah keamanan.
“Pelajaran yang diambil dari investigasi ini akan diimplementasikan dalam sistem pertahanan udara,” tambah IDF .
Roket-roket Suriah, yang ditembakkan sebagai bagian dari pertempuran internal di barat daya negara itu, memicu sirine di seluruh Israel utara pada Senin 23 Juli 2018 pagi. Proyektil yang ditembakkan dari Suriah diidentifikasi sebagai rudal OTR-21 Tochka buatan Rusia juga dikenal sebagai rudal SS-21 Scarab. Rudal tersebut berada di udara selama satu setengah menit. Rudal dapat membawa hulu ledak 500 kilogram dan memiliki jangkauan 100 kilometer (60 mil).
Militer menghitung bahwa misil-misil itu menuju wilayah Israel dan menunggu sampai saat terakhir untuk menembakkan pencegat anti-rudal. Setelah David’s Sling diluncurkan, rekalkulasi menunjukkan bahwa salah satu rudal akan mendarat di wilayah Suriah, sehingga pencegat diarahkan agar tidak menabrak sasaran. Misil Suriah mendarat di ketinggian satu kilometer (3.000 kaki) di perbatasan. Angkatan Darat Israel tidak menjelaskan apa yang terjadi dengan misil kedua.
Sirene serangan udara meraung di Dataran Tinggi Golan karena kekhawatiran bahwa pecahan peluru dari rudal yang disergap bisa jatuh ke Israel. Menurut situs pelacakan penerbangan open-source Jet tempur juga diterbangkan ke utara selama insiden itu.
Ini adalah penggunaan sistem David’s Sling pertama setidaknya yang diketahui. Sistem ini dinyatakan beroperasi tahun lalu. David’s Sling membentuk lapisan tengah jaringan pertahanan anti-rudal berlapis Israel.
Lapisan terendah adalah sistem Iron Dome, yang mampu mencegat roket jarak pendek, kendaraan udara tak berawak kecil dan mortir seperti yang ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza atau dari Libanon selatan. Di bagian atas adalah sistem Arrow 2 dan Arrow 3, yang dimaksudkan untuk melibatkan rudal balistik jarak jauh.
David’s Sling bertujuan untuk mengisi kesenjangan antara sistem tersebut, melawan rudal seperti Fateh 110 Iran dan M600 Suriah, yang keduanya telah melihat penggunaan ekstensif dalam perang saudara Suriah dan diketahui berada di gudang senjata kelompok Hizbullah. .