Pentagon Bantah Berencana Serang Iran
James Mattis

Pentagon Bantah Berencana Serang Iran

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis dengan keras menepis laporan di media Australia bahwa mereka merencanakan serangan rudal terhadap fasilitas nuklir Iran.

“Saya tidak tahu di mana orang-orang berita Australia mendapatkan informasi itu,” kata Mattis kepada wartawan Jumat 27 Juli 2018.

“Saya yakin itu bukan sesuatu yang sedang dipertimbangkan saat ini, dan saya pikir itu benar-benar sempurna sebagai sebuah fiksi.”

Mattis muncul di hadapan wartawan pada hari Jumat setelah mendapat kritik tajam karena menghindari pers. Terakhir di berbicara kepada wartawan di Pentagon pada bulan April.

Kantor berita ABC Australia sebelumnya menerbitkan laporan yang mengklaim pejabat dari pemerintah Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan Amerika merencanakan pemogokan potensial dan lebih lanjut mengklaim Sydney mungkin membantu mengidentifikasi “target yang mungkin.”

Seperti Mattis, Turnbull dengan tegas membantah laporan. “Presiden Trump telah membuat pandangannya sangat jelas ke seluruh dunia, tetapi kisah ini  belum saya dengar dari konsultasi dengan saya dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan atau Kepala Pasukan Pertahanan,” kata Turnbull.

Ini semua terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Donald Trump men-tweet ancaman menyeluruh yang ditujukan pada Presiden Iran Hassan Rouhani. Trump mengatakan agar Iran tidak sekali-kali mengancam Amerika atau akan mendapatkan konsekuensi terburuk dalam sejarahnya.

Tweet Trump muncul setelah Rouhani memperingatkan konflik antara Amerika dan Iran akan menjadi “ibu dari semua perang.”

Tweet tersebut memicu kekhawatiran niat Trump terhadap Iran, terutama dalam kaitannya dengan keputusannya untuk menarik Amerika dari perjanjian nuklir Iran yang penting pada bulan Mei.

Perjanjian era-Obama dirancang untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir sebagai ganti pelonggaran sanksi ekonomi, dan secara luas dipandang sebagai langkah besar menuju pembentukan hubungan yang lebih stabil dan bersahabat antara Amerika dan Iran.

Keputusan Trump untuk meninggalkan kesepakatan nuklir Iran disambut dengan kritikan keras oleh sekutu utama Amerika, termasuk Prancis, Inggris, dan Jerman.

Selama pidato kepada Veterans of Foreign Wars di Kansas City, Missouri, Trump berkata, “Kami akan melihat apa yang terjadi, tetapi kami siap untuk membuat kesepakatan nyata, bukan kesepakatan yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya, yang sebuah bencana.”