Sisa-sisa prajurit Amerika yang tewas di Korea Utara selama Perang Korea secara resmi diberikan kepada militer Amerika Jumat 27 Juli 2018. Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut kesepakatan antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam pertemuan yang digelar Juni lalu di Singapura.
Korea Utara diperkirakan telah mengembalikan 55 bagian sisa perang bertepatan dengan peringatan ke-65 gencatan senjata yang menghentikan permusuhan Perang Korea. Sekitar 5.300 mayat tentara Amerika diyakini masih berada di Korea Utara.
“Kami didorong oleh tindakan Korea Utara dan momentum untuk perubahan positif,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
“Amerika Serikat berhutang banyak terima kasih kepada anggota layanan Amerika yang memberikan hidup mereka untuk melayani negara mereka dan kami bekerja dengan keras untuk membawa mereka pulang.”
“Merupakan kewajiban bagi Pemerintah Amerika Serikat untuk memastikan bahwa sisa-sisa tersebut ditangani dengan dengan bermartabat dan dicatat dengan benar sehingga keluarga mereka menerimanya dengan cara terhormat.”
Sebelumnya pada hari yang sama sebuah pesawat militer Amerika Serikat dilaporkan terbang dari Korea Selatan ke Korea Utara untuk mengambil sisa-sisa mayat tersebut.
The Washington Post sisa-sisa mayat itu akan diterbangkan ke laboratorium forensik di Hawaii, di mana Defense POW / MIA Accounting Agency akan melakukan tes identifikasi. Proses ini akan memakan waktu beberapa tahun dan berusaha untuk menentukan di mana para prajurit itu hilang atau dikuburkan.
Rencana untuk mengembalikan jenazah itu sempat dikhawatirkan batal setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kembali ke Amerika setelah mengunjungi Korea Utara untuk negosiasi yang diikuti perang retorika dari Pyongyang ke Washington. Tetapi keraguan itu sepertinya tidak terbukti.