Site icon

Kartel Narkoba Kolombia Siapkan Hadiah Rp1 Miliar Bagi Yang Bisa Membunuh Anjing Ini

Sombra /AFP

Gulf Clan, kartel narkoba terkuat di Kolombia benar-benar dibuat jengkel oleh seekor anjing milik kepolisian negara tersebut hingga bersedia memberikan hadiah US$ 70.000 atau sekitar Rp1 miliar kepada siapapun yang bisa membunuhnya.

Anjing bernama Sombra ini memang telah merepotkan kerja genk narkoba. Anjing betina jenis Shepherd berusia enam tahun tersebut telah berhasil menangkap lebih dari sembilan ton kokain milik Gulf Clan dalam perjalanan selama kariernya. Obat-obatan terlarang senilai US$240 juta atau sekitar Rp3,5 triliun itu dicium Sombra mulai dari koper, kapal hingga kontainer buah saat menuju Amerika Serikat.

Sombra berada di jalur untuk memecahkan rekor untuk anjing yang menemukan obat terlarang di Kolombia. Dia dilaporkan memiliki hidung yang luar biasa tajam. “Indera penciumannya jauh melebihi anjing-anjing lain,” kata pawangnya, perwira Jose Rojas.

Karena ancaman tersebut, para pejabat Kolombia telah merelokasi Sombra ke Bandara Internasional El Dorado Internasional Bogota. Sebelumnya dia mengendus di pelabuhan yang ramai di pantai Karibia.

Temuannya baru-baru ini termasuk 5 ton narkoba milik Gulf Clan yang menuju ke Eropa dalam peti pisang; kotak-kotak penuh sepatu dan kalung kayu seberat dan 77 kilo senilai hampir US$ 2 juta  yang terkubur jauh di dalam mesin industri

Sombra dilaporkan dipindahkan pada Januari. Dia sekarang ditemani oleh dua petugas tambahan tetapi masih bekerja keras.

Polisi nasional Kolombia mengatakan mereka telah kehilangan setidaknya 1.800 petugas polisi dan sejumlah anjing dalam 20 tahun terakhir.

Menurut Amerika, kokain yang keluar dari Kolombia semakin tinggi dengan meningkat 19 persen dari 2016 hingga 2017. Sebuah laporan dari Gedung Putih menemukan bahwa jumlah lahan yang digunakan untuk memanen tanaman koka, yang dibuat menjadi kokain, naik 11 persen pada tahun 2017. Sementara itu, Amerika menghabiskan US$ 10 miliar untuk perang melawan narkoba tahun itu.

“Pesan Presiden Trump ke Kolombia jelas: rekor pertumbuhan produksi kokain harus dibalik,” kata Jim Carroll, Wakil Direktur Kantor Kebijakan Pengawasan Obat Nasional Amerika.

Exit mobile version