ABC News mengutip sejumlah sumber pejabat senior pemerintahan Australia menurunkan laporan mengejutkan bahwa Amerika Serikat sudah siap untuk membom fasilitas nuklir Iran. Bahkan serangan mungkin akan dilakukan awal bulan depan. Atas rencana tersebut Australia akan siap membantu.
Tokoh senior di pemerintahan Perdana Menteri Malcolm Trunbul tersebut mengatakan fasilitas pertahanan Australia kemungkinan akan memainkan peran dalam mengidentifikasi target. Sedangkan Ssumber senior lain mengatakan peran Australia akan menyediakan intelijen dan “penargetan aktif”
Laporan yang diturunkan Jumat 27 Juli 2018 tersebut datang di tengah-tengah perang retorika yang semakin panas antara Amerika dan Iran. Namun Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan dia tidak punya alasan untuk percaya Amerika sedang mempersiapkan konfrontasi militer.
“Presiden Trump telah membuat pandangannya sangat jelas ke seluruh dunia, tetapi cerita ini belum saya dengar dari konsultasi dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan atau Kepala Pasukan Pertahanan,” katanya Jumat.
ABC menulis fasilitas pertahanan bersama Pine Gap di Northern Territory akan menjadi fasilitas penting untuk digunakan. Fasilitas yang disebut “Five Eyes” ini digunakan lima negara yakni Amerika, Inggris, Australia, Kanada dan Selandia Baru dan berperan dalam mengarahkan satelit mata-mata Amerika.
Agen mata-mata rahasia Australia yang dikena sebagai Geospatial-Intelligence Organisation diperkirakan akan memainkan peran.
Sumber-sumber tersebut mengatakan Kanada kemungkinan tidak akan memainkan peran dalam aksi militer apa pun di Iran, begitu pula dengan Selandia Baru, kata sumber-sumber.
Setiap serangan yang dipimpin Amerika ke Iran dipastikan akan memunculkan ketegangan tinggi di wilayah tersebut. Israel akan menjadi pihak yang paling khawatir dengan aksi balasan.
Sumber Pemerintah Australia mengatakan ketika menyerang Iran, Australia mengandalkan intelijen yang bersumber dari Five Eyes bukan Israel.
