Versi rudal Patriot paling canggih milik Angkatan Darat Amerika memecahkan rekor jaraknya sendiri dalam mencegat target.
Lockheed Martin mengatakan interceptor Patriot Advanced Capability-3 Missile Segment Enhancement (MSE) berhasil menghancurkan target dalam tes di White Sands Missile Range, New Mexico, 26 Juli 2018 lalu.
Menurut Lockheed, tes ini menandai jarak terjauh sebuah rudal PAC-3 MSE mencegat sebuah target udara. Jenis-jenis target ini meniru profil penerbangan pesawat terbang atau rudal jelajah. Namun tidak disebutkan berapa jarak yang dimaksudkan.
Tes penerbangan yang dipimpin oleh Angkatan Darat Amerika menunjukkan kemampuan rudal “unik” rudal, yang berarti rudal menghantam sasaran yang mati. Tes ini juga menegaskan kemampuan deteksi dan pelacakan PAC-3 MSE.
“PAC-3 MSE terus menjadi sukses melawan ancaman yang berkembang saat ini, dan tes terbaru ini memvalidasi keefektifannya pada jarak yang ekstrem,” Jay Pitman, wakil presiden program PAC-3 di Lockheed Martin Missiles dan Fire Control, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Lockheed Martin bersiap untuk menggandakan produksi PAC-3 MSE di tahun-tahun mendatang ketika Angkatan Darat Amerika bergerak ke dalam produksi penuh. Keputusan untuk maju pada tingkat produksi penuh datang pada bulan April tahun ini. Dan US Army telah membuat rencana dalam permintaan anggaran 2019 untuk meningkatkan jumlah rudal yang akan mereka beli.
Selain itu lima negara telah menandatangani kontrak untuk membeli rudal MSE yakni Qatar, Jepang, Uni Emirat Arab dan Rumania – dengan Polandia menjadi pelanggan terbaru. Swedia mengatakan pihaknya berencana untuk membeli sistem Patriot bersama dengan rudal MSE, tetapi belum menandatangani kesepakatan.
Rumania, Polandia dan Swedia diharapkan berkontribusi pada peningkatan produksi dengan kemungkinan 576 total rudal berdasarkan pesanan awal yang direncanakan.