Ketegangan antara Damaskus dan Tel Aviv mencapai ketinggian baru setelah pada hari Selasa rudal Patriot Israel menembak jatuh pesawat tempur Sukhoi Angkatan Udara Suriah yang dituduh militer Israel telah secara ilegal memasuki wilayah udara mereka.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengkonfirmasi kepada Jerusalem Post bahwa Kapten Na’aman yang memerintahkan batalyon Patriot 138 untuk menembak pesawat Suriah di atas Dataran Tinggi Golan utara tersebut.
Na’aman, menurut IDF juga bertanggung jawab untuk mencegat pesawat pengintai Suriah di atas wilayah Israel pekan lalu, yang mendorong Israel untuk menyerang posisi di provinsi Quneitra Suriah sebagai pembalasan.
Sumber militer Suriah mengatakan kepada Sputnik bahwa Omran Muri, salah satu dari dua pilot pesawat tempur Sukhoi dipastikan tewas. Kondisi pilot kedua masih belum diketahui.
Duta besar Israel untuk PBB mengatakan bahwa IDF mencoba berkomunikasi dengan jet, tetapi tidak mendapat tanggapan. Menurut Tel Aviv, pesawat itu melanggar perjanjian pemisahan pasukan tahun 1974 yang menetapkan zona penyangga antara Israel dan Suriah di wilayah Dataran Tinggi Golan.
Damaskus menolak tuduhan Israel, dan mengatakan bahwa jet itu melakukan operasi terhadap kantong teroris ISIS di wilayah udara Suriah di atas selatan negara itu pada Selasa pagi. Pemerintah Suriah mengatakan bahwa serangan terhadap pesawatnya menegaskan dukungan Tel Aviv pada kelompok-kelompok teroris bersenjata.
Ketegangan militer di daerah Golan Heights telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah serangan tentara Suriah untuk membersihkan formasi militan bersenjata yang tersisa dari daerah itu dan mengembalikan kendali atas wilayah kedaulatannya.
IDF telah siaga tinggi selama berminggu-minggu di Dataran Tinggi Golan di tengah kemajuan militer Suriah menuju perbatasan. Militan mulai menyerah atau mengungsi dari Suriah selatan pada 15 Juli menyusul negosiasi yang difasilitasi oleh Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah.
Awal pekan ini, Damaskus melaporkan bahwa jet tempur Israel telah menyerang sasaran di Suriah barat, tak lama setelah evakuasi sekitar 800 anggota White Helmet atas permintaan Amerika dan sekutu Kanada serta Eropa.
