Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) sedang mencari pihak yang bersedia membongkar empat pesawat OV-10 Bronco yang akan dikirimkan ke luar negeri.
Dalam penawaran yang diposting di situs web fbo.gov, U.S. Air Force Materiel Command’s Life Cycle Management Center, Utah tidak disebutkan negara mana yang akan menerima empat pesawat ersebut.
Namun sumber militer di Filipina sebagaimana dikutip Defense News Selasa 24 Juli 2018 mengatakan bahwa mereka merupakan negara yang akan menerima empat pesawat tua tersebut.
Dalam pengumuman disebutkan empat pesawat tersebut tediri dari dua OV-10A dan dua OV-10G +. Pesawat ini sebelumnya dimiliki oleh NASA, dengan dua OV-10G + banyak dimodifikasi pada tahun 2015 dan digunakan oleh Komando Operasi Khusus Amerika untuk evaluasi tempur dalam kampanye melawan ISIS di Timur Tengah sebelum dikembalikan lagi ke NASA.
Permintaan USAF mengisyaratkan modifikasi ini mmembuat dua pesawat OV-10G + memiliki “lebih dari 5.000 kabel baru yang dipasang”. Namun kabel-kabel modifikasi tersebut harus dihilangkan sebelum pesawat dikirim ke luar negeri.
Pesawat yang sebenarnya telah pensiun dari miltier Amerika sejak pertengahan 1990-an, akan diberikan gratis ke Filipina sebagai bagian dari paket bantuan kepada militer negara tersebut. Namun, negara Asia Tenggara akan bertanggung jawab atas biaya pengangkutan mereka dari Amerika Serikat, dengan transfer diperkirakan akan berlangsung akhir tahun ini dan pesawat diharapkan akan siap untuk layanan pada awal 2019.
Filipina adalah operator terakhir OV-10 Bronco, dengan 10 pesawat masih beroperasi. Selain itu Filipina masih memiliki badan pesawat yang telah disimpan. Negara sebelumnya telah meningkatkan OV-10 untuk menggunakan bom berpanduan laser yang ditunjuk oleh pasukan di darat, meskipun ini tidak digunakan selama operasi baru-baru ini terhadap militan di selatan negara di mana saat itu pesawat hanya menggunakan roket dan bom terarah.