Kapal selam rudal balistik milik Prancis, Téméraire telah dibawa ke Ile Longue, pangkalan kapal selam nuklir Angkatan Laut Prancis. Hal ini menandai langkah penting dalam reperasi besar kapal selam tersebut untuk membawa rudal nuklir baru yang disebut seabgai M51.
Naval Group pembuat kapal mengatakan dalam sebuah pernyataan 23 Juli kapal kembali dikirimkan ke pangkalan setelah 20 bulan dikerjakan di galangan kapal. “Hal ini menandai langkah signifikan dalam modernisasi terakhir adaptasi kapal selam balistik nuklir pada rudal M51,” kata perusahaan itu sebagaimana dilansir Defense News Selasa 24 Juli 2018.
Kapal selam itu ditarik Jumat dari dermaga 8 di Brest ke pangkalan di Ile Longue, semenanjung kecil di Brittany, Prancis utara. Di tempat ini Angkatan Laut Perancis menempatkan empat armada kapal rudal balistiknya.
Perombakan dan perbaikan membutuhkan lambung untuk dibongkar dan silo baru dipasang untuk rudal M51, yang lebih panjang dan lebih lebar dari senjata M45 yang digantikan. Pekerjaan akan berlanjut sekitar tiga atau empat bulan pada Téméraire di Ile Longue, dengan kapal diharapkan akan berlayar selama sembilan tahun setelah kembali ke layanan.
“Adaptasi terhadap rudal baru adalah yang paling penting,” kata Maximilian Porter, Direktur Program di kantor pengadaan Direction Générale de l’Armement sebagaimana dilaporkan , koran Prancis Ouest Entreprise. Sistem tempur dan navigasi juga diperbarui.
Téméraire adalah kapal selam rudal balistik ketiga yang akan dipasang M51, mengikuti Vigilant dan Triomphant. Program refit itu telah memakan waktu sekitar 10 tahun. Kapal rudal balistik keempat, Terrible juga nantinya akan dilengkapi M51.
Naval Group adalah kontraktor utama untuk perbaikan dan reparasi utama, yang memakan waktu sekitar dua tahun dan empat juta jam kerja di masing-masing kapal.
Airbus Defense & Space adalah kontraktor untuk rudal M51, yang dirakit di dekat pabrik Guenvénez dan dikirim ke pangkalan Ile Longue, di mana hulu ledak nuklir dipasang.
Setiap kapal selam kelas Triomphant membawa 16 rudal M51, yang dapat membawa hingga enam hulu ledak independen.
Studi sedang dilakukan untuk kapal selam rudal balistik nuklir generasi ketiga dan versi masa depan M51. Versi M51.3 akan memasuki layanan sekitar tahun 2025. Berdasarkan undang-undang anggaran pertahanan 2019-2025 yang baru diadopsi, pemerintah telah mengalokasikan US$ 29 miliar atau sekitar Rp 420 triliun untuk bekerja pada penangkal nuklir, termasuk triad laut dan udara.