Korea Utara telah mulai membongkar fasilitas peluncuran dan pengujian roket yang disepakatinya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Hal ini bisa disebut sebagai kemenangan Trump setelah sejumlah pihak sempat ragu karena kesepakatan kedua pemimpin itu menggunakan bahasa yang tidak tegas. Menyusul KTT Singapura antara Kim Jong Un dan Trump, keduanya merilis pernyataan bersama yang berisi bahasa lemah dan samar seputar denuklirisasi.
Namun dalam konferensi pers setelah KTT, Trump mengumumkan dua kejutan: Amerika akan menghentikan latihan militer dengan Korea Selatan, dan Korea Utara telah setuju untuk membongkar tempat uji coba rudal.
Citra satelit yang ditampilkan oleh 38North menunjukkan Korea Utara telah membongkar bagian kunci dari Stasiun Peluncuran Satelit Sohae, di mana Kim Jong Un di masa lalu memimpin peluncuran roket yang dimaksudkan untuk menempatkan satelit di orbit.
38North melaporkan sejauh ini, sebuah situs rel untuk mengangkut roket dan mesin pengujian mesin vertikal telah dibongkar.
Secara absolut, ini hanya mewakili sebagian kecil dari infrastruktur rudal nuklir Korea Utara. Tetapi tindakan alat itu memiliki komponen-komponen kunci yang dapat memberi harapan. Sebelum ini Korea Utara selalu bersikap melawan Amerika.
Pada 2012, ketika Kim baru saja mengambil alih kekuasaan, Amerika di bawah Obama menegosiasikan pembekuan uji coba rudal dengan Korea Utara. Namun dibalas, Korea Utara mengumumkan akan meluncurkan roket yang dimaksudkan untuk membawa satelit ke orbit.
Wahana peluncuran satelit bukanlah rudal. Mereka mengirimkan satelit ke orbit dan bukan payload ledakan ke target.
Namun baik kendaraan peluncuran satelit maupun rudal menggunakan mesin roket untuk mendorong diri mereka sendiri ke ruang angkasa, yang berarti bahwa bekerja pada satu sama saja dengan bekerja pada yang lain.
Dengan menghapus infrastruktur kereta api untuk mengatur peluncuran kendaraan satelit, Korea Utara mungkin telah mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak akan mengeksploitasi celah yang sama yang telah menghancurkan kesepakatan sebelumnya.
Di Sohae, sebuah derek juga telah terlihat merobohkan stan pengujian mesin, Korea Utara sebelumnya telah bekerja untuk mengembangkan mesin untuk rudal balistik antarbenua.