Upaya pemerintahan Presiden Trump mendorong penjualan senjata Amerika cukup sukses. Selama enam bulan tahun 2018, penjualan senjata Amerika sudah menyamai penjualan setahun penuh pada 2017.
Dalam wawancara dengan Defense News, Letnan Jenderal Charles Hooper, kepala Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan, mengatakan sampai semester pertama tahun ini, Amerika telah menandatangani kontrak penjualan senjata ke negara lain senilai US$ 46,9 miliar atau sekitar Rp679,6 triliun. Jumlah ini sudah melebihi penjualan selama tahun 2017 yang totalnya mencapai US$ 41,9 miliar atau sekitar Rp607 triliun.
Hooper menunjuk pada pesan dari pemerintah tentang penjualan senjata, termasuk kebijakan transfer senjata konvensional baru-baru ini dilaksanakan, karena membantu mendorong situasi itu.
“Ekspor pertahanan baik untuk keamanan nasional kita, mereka baik untuk kebijakan luar negeri kita. Dan itu bagus untuk keamanan ekonomi kita. Dan sebagaimana pemerintah dan kepemimpinan kami katakan, keamanan ekonomi adalah keamanan nasional, ”kata Hooper dalam Farnborough International Airshow pada 18 Juli 2018.
“Jadi saya pikir respons luar biasa terhadap perubahan ini dari mitra kami sangat positif. Faktanya, sekarang mereka ingin tahu: ‘Bagaimana ini akan memengaruhi saya, bagaimana saya dapat mengambil lebih banyak manfaat dengan menerima peralatan terbaik dan kemampuan terbaik dari Amerika Serikat?’ ” tambahnya.
Namun, untuk prediksi penjualan senjata jangka panjang akan tetap sulit. Total penjualan cenderung bergejolak dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, penjualan mencapai US$ 33,6 miliar, sedangkan pada 2015 mencapai $ 47 miliar dan 2014 mencapai US$ 34,2 miliar.