More

    MiG-21, Petarung Tua Ini Terus Dipaksa Terbang di India

    on

    |

    views

    and

    comments

    Sebuah jet tempur MiG-21 India jatuh pada Rabu 18 Juli 2018 di distrik Kangra di Himachal Pradesh menewaskan pilotnya. Ini adalah kecelakaan kedua dalam waktu kurang dari dua bulan yang dialami jet tempur veteran milik India tersebut.

    Jet tempur yang dibangun Soviet ini bagaimanapun memiliki sejarah tersendiri di tubuh Angkatan Udara India. Namun usia tak bisa berbohong dan MiG-21 tetap saja dipaksa terbang karena keterlambatan negara tersebut mendatangkan jet tempur peganti.

    MiG-21 memegang rekor sebagai pesawat jet yang paling banyak diproduksi dalam sejarah penerbangan. Lebih dari 11.000 MiG-21 telah dibangun selama 60 tahun terakhir. India adalah menjadi negara yang bisa menjadi gambaran bagaimana kerasnya jet tempur legendaris ini.

    Pada pukul 02:00 tanggal 12 Desember 1971 di tengah berkecamuknya Perang India-Pakistan. Salah satu dogfights paling ditunggu-tunggu dalam sejarah penerbangan akhirnya terbuka. Amerika telah menyediakan Pakistan dengan Lockheed F-104 Starfighter, jet paling canggih dalam persediaan mereka, sedangkan India telah memilih MiG-21 Rusia. Ini akan menjadi pertempuran udara pertama antara pesawat Mach 2.

    Dua F-104 dari Angkatan Udara Pakistan masuk ke ruang udara India untuk menyerang pangkalan udara  di Jamnagar, Rajasthan India.

    Pesawat pertama Pakistan menyelam dalam menuju lapangan terbang, sebuah MiG-21 melihat pesawat tersebut dan mengejarnya.

    Melihat kedatangan MiG di belakangnya, F-104 Pakistan membatalkan serangan, berbalik dan mencoba melepaskan diri dari pengejarnya. Namun, pilot India menarik MiG-21 menjadi lebih dekat dengan pesawat musuh dan meluncurkan rudal udara ke udara. Tetapi meleset.

    Sementara itu, pilot kedua Starfighter Pakistan melihat sebuah MiG-21 memutar ke arahnya. Menyadari dia melawan pesawat yang lebih unggul, ia memutuskan untuk melarikan diri.

    Pilot mencoba untuk melarikan diri menggunakan kecepatan tapi menyadari MiG-21 memiliki kecepatan cepat. Pesawat tiba di atas perairan yang dipenuhi ikan hiu di Laut Arab. Kali ini, pilot India tidak menggunakan rudal, tetapi memilih menggunakan meriam dan. Keputusan tepat, amunisi menghantam permukaan logam F-104. Beberapa detik kemudian pesawat yang dibangun Amerika berputar di luar kendali dan menabrak laut.

    Angkatan Laut India mengirimkan kapal penyelamat tetapi pilot Pakistan tidak ditemukan. Pada kecepatan itu ketika anda menghantam permukaan air laksana menabrak beton.

    Selama perang MiG-21 memberikan Angkatan Udara India atau IAF superioritas udara, yang memainkan bagian besar dalam kemenangan India. Analis militer Edward Coggins dalam bukunya ‘Wings That Stay On: The Role of Fighter Aircraft in War’menyebutkan hingga akhir konflik MiG-21 IAF diklaim telah menembak empat F-104 Pakistan, dua F6 dan salah satu F- 86 Sabre serta satu Lockheed C-130 Hercules. Pesawat tempur Rusia telah jelas memenangkan pertempuran udara antara MiG-21 dan F-104.

    Dengan perlindungan MiG, Sukhoi-7 dan Hunter IAF melancarkan serangan tanpa henti ke pangkalan udara depan Pakistan, memaksa PAF untuk beroperasi dari pangkalan lebih jauh ke pedalaman yang akhirnya dibatasi jangkauan mereka dan pesawat PAF tidak lagi mampu menyerang secara bebas.

    Menurut sejarah resmi IAF tentang Perang 1971, sejak 8 Desember Western Air Command mengubah taktik untuk kontra udara dan operasi udara. “Upaya sengaja dilakukan untuk menarik perhatian PAF dan mengundang keterlibatan udara. Misi serangan dipimpin oleh pesawat tempur yang terbang cukup tinggi agar terlihat oleh radar PAK. Tapi PAF menolak untuk menanggapi. Sebaliknya ada penurunan serangan terhadap pasukan India.”

    Alasan utama mengapa PAF menolak untuk terlibat dalam dogfights adalah takut menghadapi MiG-21. Pakistan kini khawatir dengan efek multiplier dari MiG-21. Pesawat Rusia memberikan jalan untuk untuk pembom IAF dan pesawat serang dan PAF tidak bisa melakukan apa-apa.

    “MiG-21 terbukti menjadi sistem senjata pertahanan udara yang sangat efektif,” kata IAF dalam sejarahnya.  Kelompok MiG terbang tinggi dengan Hunters dan Sukhoi terbang rendah adalah taktik brilian. Payung superioritas udara diciptakan oleh MiG memungkinkan pesawat IAF lain untuk melakukan serangan mereka di lingkungan yang mereka sukai.

    Cerita tidak berakhir di situ. Tom Cooper menulis dalam ‘Arab MiG-19 and MiG-21 Units in Combat’:”Karena kinerja yang tangguh dari beberapa MiG-21,  beberapa negara termasuk Irak, mendekati India untuk pelatihan pilot MiG-21. Pada awal 1970-an, lebih dari 120 pilot Irak dilatih oleh Angkatan Udara India.”

    NEXT: 60 TAHUN BERTEMPUR
    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this