More

    Duh, Pesawat Asing Keluar-Masuk Memata-Matai Papua

    on

    |

    views

    and

    comments

    Minimnya sarana pengawasan dan personel membuat wilayah udara di Papua sering dilanggar oleh pesawat asing. Tentara Nasional Indonesia menyatakan selama ini banyak penerbangan asing yang masuk ke wilayah udara wilayah tersebut, bahkan memata-matai kondisi Papua.

    “Untuk tahun lalu saja, ada tujuh penerbangan asing ilegal yang melintasi udara Papua, mereka terbang dari Australia menuju Guam maupun Filipina dan sebaliknya,” kata Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV Marsma TNI Jorry Koloay di Jayapura, Selasa, 17 Juli 2018.

    Pesawat-pesawat asing keluar masuk wilayah udara Papua dengan mudah karena minimnya sarana prasarana dan personel pengawas lalu lintas penerbangan.

    Jenderal bintang satu itu menuturkan, penerbangan asing yang melintasi udara Papua dianggap ilegal, karena izin yang dimiliki saat terbang tidak sesuai dengan yang dilaporkan.

    “Memang ada izin, tapi jenis pesawat yang dilaporkan berbeda, bahkan orang dalam pesawat juga beda sehingga kami anggap ilegal,” ujarnya sebagaimana dilaporkan Viva News.

    Menurut dia, ada juga penerbangan asing yang melakukan pengamatan dan pengintaian serta foto udara secara diam-diam. Kerawanan lain, lanjutnya, banyak penerbangan internal Papua yang tak memiliki izin terbang.

    “Ada 302 lapangan terbang dan bandara di wilayah Papua, sementara sarana prasarana serta SDM sangat terbatas akibatnya sulit dikontrol, dan inilah yang menjadikan banyaknya penerbangan ilegal. Padahal kondisi seperti ini sangat rawan terjadi kecelakaan udara,” ujarnya.

    Wilayah udara Papua juga sangat rawan dari aksi teror, baik dari kelompok bersenjata maupun teroris karena wilayah Papua yang berbatasan dengan negara lain.

    “Potensi penerbangan diganggu oleh kelompok teroris sangat tinggi karena wilayahnya yang luas serta berbatasan dengan negara lain seperti Australia, Filipina, PNG serta negara-negara Pasifik lainnya,” kata dia.

    Jorry Koloay mengatakan, dibutuhkan sekitar tiga ribu personel untuk bisa mengontrol 302 bandara yang ada di Papua.

    “Kalau lapangan terbang dan bandara di Papua jumlahnya 302, maka personel yang dibutuhkan sekitar tiga ribuan, atau lima sampai enam batalion,” kata Jorry.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this