Jet Tempur Hybrid Lockheed Yang Ditawarkan ke Jepang Harganya Bisa Mencapai Rp2 Triliun Per Unit
F-35 dan F-22

Jet Tempur Hybrid Lockheed Yang Ditawarkan ke Jepang Harganya Bisa Mencapai Rp2 Triliun Per Unit

Upaya Jepang untuk mencari penerus jet tempur F-2 mereka diadang awan gelap karena tingginya biaya. Bahkan proposal yang ditawarkan oleh Lockheed Martin gila-gilaan karena harga per unitnya bisa mencapai 15 miliar Yen atau hampir Rp2 triliun

Lockheed memang tidak main-main dalam menawarkan jet tempur ke Jepang. Perusahaan asal Amerika ini menawarkan penggabungan jet tempur siluman F-22 Raptor yang akan mengusung teknologi F-35. Jika menjadi kenyataan, maka ini akan menjadi jet tempur paling canggih karena menggabungkan kemampuan siluman, manuver tinggi serta sensor paling canggih.

Tetapi harganya yang sangat tinggi menjadikan Jepang harus menghela napas. “Ini terlalu mahal, saya tidak bisa menerimanya seperti itu,” kata seorang pejabat senior Departemen Pertahanan sebagaimana dikutip media berbahasa Jepang Yomiuri Shimbun Senin 16 Juli 2018.

Kontraktor pertahanan Amerika SErikat Lockheed Martin Corp berencana untuk menawarkan kepada Jepang sebuah desain pesawat tempur siluman yang berdasarkan F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.

Mengutip dua sumber, Reuters melaporkan 20 April 2018, Lockheed telah mendiskusikan ide tersebut dengan pejabat Kementerian Pertahanan Jepang dan akan membuat proposal resmi sebagai tanggapan atas permintaan informasi Jepang (RFI). Namun tentu saja mereka bisa melakukan setelah menerima izin dari pemerintah Amerika untuk menawarkan teknologi militer yang sensitif tersebut.

Keputusan tentang apakah akan merilis bagian dari desain pesawat terbang yang sangat rahasia dan perangkat lunak untuk membantu Jepang akan menguji janji Presiden Donald Trump untuk merombak kebijakan ekspor senjata negaranya.

“Pesawat yang diusulkan akan menggabungkan F-22 dan F-35 dan bisa lebih unggul dari keduanya,” kata salah satu sumber.

Saat ini Jepang memiliki sekitar 90 pesawat F2 yang akan mulai pensiun dari sekitar 2030.  Jepang pun mulai bergerak untuk mencari pengganti jet tempur yang merupakan hybrid dari F-16 Amerika tersebut.

Saat ini sedikitnya ada tiga pilihan yang bisa dilakukan Jepang. Pertama membangun jet tempur penerus dengan didasarkan pada F-22 yang ditawarkan oleh Lockheed. Kedua menerima penawaran Boeing untuk membangun varian lebih canggih dari F-15. Sementara tawaran ketiga dari Bay System Inggris untuk mengembangkan teknologi yang dibawa Eurofighter Typhoon.

Namun kabar terakhir Northrop Grumman Corp juga mengincar proyek jet tempur generasi kelima Jepang dengan akan menyediakan menu teknologi yang dapat berkontribusi pada proyek tempur F-3 generasi berikutnya, tetapi belum membuat proposal khusus ke Jepang.

Northrop memiliki demonstrator YF-22 yang kemudian menjadi F-22 mengalahkan YF-23 Black Widow yang dibangun Northrop untuk memenangkan kontrak Advanced Tactical Fighter Amerika pada tahun 1991.