Site icon

Cara Sederhana Membedakan Rudal Balistik dan Rudal Jelajah

Rudal Balistik Hwasong 15 Korea Utara

Beberapa waktu lalu Korea Utara membuat dunia tegang dan marah karena beberapa terus meluncurkan uji coba rudal balistik. Beberapa di antaranya bahkan melewati wilayah udara Jepang.

Sementara di sisi dunia lain, Rusia juga terus meluncurkan rudal jelajah Kalibr dari kapal dan kapal selam mereka untuk menyerang target di Suriah.  Rudal meluncur ribuan kilometer sebelum memukul sasarannya.

Dua rudal yang berbeda. Satu rudal balistik, satu rudal jelajah. Masih ada beberapa yang bingung untuk membedakan apa itu rudal balistik dan jelajah. Secara sederhana mari kita lihat.

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika,  rudal balistik adalah rudal yang memiliki lintasan balistik di sebagian besar jalur penerbangannya.  Apa artinya itu? Yakni  bahwa begitu rudal membakar bahan bakar yang mendorongnya, rudal itu terus bergerak, seperti peluru  setelah dipecat dari pistol.

Begitu bahan bakar habis, arah rudal tidak bisa diubah. Dia mengikuti jalan yang ditentukan oleh kecepatan peluncurannya dan gaya gravitasi yang mencoba menariknya kembali ke permukaan bumi. Akhirnya, gravitasi memandu rudal  dan muatannya, yang mungkin merupakan bahan peledak, senjata kimia atau biologi, atau perangkat nuklir  mengarah ke sasarannya.

Rudal balistik berbeda dengan rudal jelajah. Seperti yang diluncurkan oleh Rusia awal pekan ini, rudal jelajah  terbang dalam garis yang relatif lurus dan di tempat yang lebih rendah berkat propelan roket.

Rudal Kalibr

Jika  jalur penerbangan rudal balistik membentuk busur maka  rudal jelajah  jalurnya mendekati garis lurus.

Rudal balistik pertama mulai digunakan selama Perang Dunia II, ketika tentara Jerman menggunakan rudal balistik yang disebut V-2 untuk menyerang London.

Pertahanan udara Inggris yang dirancang untuk menghentikan pesawat tidak bisa menghentikan V-2, karena roket-roket tersebut terbang terlalu tinggi ke atmosfer bagian atas dan bergerak terlalu cepat.

Setelah perang Amerika dengan bantuan teknologi dan ilmuwan Jerman yang tertangkap, membangun persenjataan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu melepaskan  nuklir  di sisi lain dunia. Uni Soviet dan China juga membangun ICBM.

Exit mobile version