Israel dan kelompok-kelompok militan Gaza menyepakati gencatan senjata. Menurut pejabat Palestina, kesepakatan tersebut dicapai setelah Israel melancarkan serangan-serangan udara terhadap kelompok Hamas yang memerintah Jalur Gaza, kantung Palestina, dan orang-orang bersenjata menembakkan lebih 100 roket meleintasi perbatasan.
Tetapi beberapa jam kemudian setelah pengumuman itu, militer Israel mengatakan pihak Palestina menembakkan dua bom mortir ke wilayah Israel dan negara itu menanggapinya dengan melancarkan serangan. Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan-serangan.
Para pejabat kesehatan mengatakan sebelumnya bahwa dua remaja telah terbunuh akibat satu serangan udara dalam apa yang disebut sebagai salah satu serangan terburuk sejak perang Israel-Gaza tahun 2014. Seorang juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menjawab permintaan untuk berkomentar.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan kepada Reuters, “Usaha-usaha yang diupayakan banyak pihak terus berlanjut sejak dimulainya eskalasi dan serangan-serangan Israel atas Gaza. Usaha-usaha itu sukses dan berkat ikhtiar Mesir untuk memulihkan situasi dan menghentikan eskalasi.” Kelompok militan Jihad Islam Palestina mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa gencatan senjata telah dicapai.
Seorang pejabat pertahanan Israel berkata,”Hanya fakta di lapangan yang akan mendikte tanggapan kami selanjutnya.” Peningkatan dalam kekerasan itu menyusul kecaman publik terhadap Netanyahu atas kegagalan menjawab taktik baru Palestina: layang-layang dan balon yang dibakar lalu diterbangkan dari Gaza, mendarat dan membakar tanaman dan semak belukan di wilayah bagian selatan Israel.
Dua remaja Palestina meninggal pada Sabtu, kata para pejabat kesehatan Gaza, dalam satu di antara lebih 40 serangan udara yang dilancarkan militer Israel terhadap Gaza pada Jumat.
Militer Israel mengatakan sebanyak 100 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah bagian selatan Israel, tempat banyak warga telah memperkuat kamar-kamar rumah mereka dari serangan-serangan dan memasang sirene jika ada serangan.
Sebagian proyektil dicegat oleh sistem Iron Dome Israel, tetapi polisi mengatakan tiga orang luka-luka di Sderot, kota di bagian selatan.
“Setelah konsultasi dengan menteri pertahanan, kepala staf dan para pejabat tinggi Israel, kami memutuskan melancarkan aksi kuat terhadap terorisme Hamas,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.
“Angkatan bersenjata Israel melancarkan pukulan paling kuat terhadap Hamas sejak (perang Gaza tahun 2014) dan kami akan meningkatkan intensitas serangan-serangan kami bila perlu.”