More

    Perempuan Sudan Minta Perang Diakhiri

    on

    |

    views

    and

    comments

    Kaum perempuan Sudan Selatan) melancarkan demonstrasi damai sambil meneriakkan slogan yang menuntut semua pihak yang berperang agar mengakhiri lebih dari empat tahun konflik.

    Betty Sunday, seorang perempuan pemimpin, mengatakan kepada Xinhua di Juba bahwa perempuan melalui kerja sama dengan kelompok masyarakat sipil mendesak Presiden Salva Kiir, pemimpin pemberontak Riek Machar dan pihak lain dalam proses perdamaian yang berlangsung di Sudan dan Uganda agar mewujudkan penyelesaian yang langgeng yang akan mengakhiri penderitaan rakyat di negeri tersebut.

    “Kami menyeru semua pihak yang berperang agar mendengarkan suara perempuan, anak-anak dan orang tua yang terus memikul beban konflik dan menandatangani perdamaian,” kata Betty Sunday Jumat 12 Juli 2018.

    Wanita itu menyeru Kiir dan Macahr agar merait kesempatan baik tersebut yang disediakan dalam penengahan pimpinan Lembaga Antar-Pemerintah mengenai Pembangunan (IGAD) untuk mengakhiri konflik, yang memporak-porandakan negeri itu.

    “Saya mendesak para pemimpin kami agar berkompromi dalam kepentingan politik mereka dan menandatangani kesepakatan perdamaian bulan ini guna mewujudkan perdamaian yang langgeng bagi negeri ini,” kata wanita tersebut.

    Mary Justo Tombe, petugas penerangan di Forum Perempuan Bulanan, mengatakan  perempuan, anak-anak dan orang tua dan orang cacat tak bisa menerima untuk terus menanggung beban dan akibat dari konflik.

    “Kami menuntut semua pihak dalam konflik agar memiliki keinginan politik dan sepenuhnya melaksanakan kesepakatan gencatan senjata sebagai cara memulihkan perdamaian yang langgeng di negeir ini,” kata Tombe.

    Para pegiat mengatakan kegiatan itu yang diselenggarakan untuk mengirim pesan jelas kepada semua pihak yang berperang dalam pembicaraan perdamaian untuk menghormati keinginan rakyat di atas kepentingan pribadi dan partai.

    Wanita tersebut menyeru IGAD dan masyarakat internasional untuk melakukan tekanan sekuat mungkin agar semua pihak yang berunding dalam pembicaraan itu mau menandatangani kesepakatan perdamaian dan membuat mereka bertanggung-jawab bagi pelaksanaan kesepakatan perdamaian tersebut.

    Pekan lalu, semua pihak yang berperang di Sudan Selatan menandatangani pengaturan keamanan peralihan di Ibu Kota Sudan, Khartoum, untuk melicinkan jalan bagi pelaksanaan mulus sektor keamanan selama masa peralihan.

    Konflik Sudan Selatan, yang sekarang memasuki tahun kelima sejak konflik itu, meletus pada 2013 –setelah pasukan yang setia kepada Kiir dan mantan wakilnya, Machar, terlibat pertempuran.

    Kesepakatan perdamaian 2015 guna mengakhiri kerusuhan kembali dilanggar pada Juli 2016, ketika pihak yang bertikai melanjutkan pertempuran di Juba, ibu kota negeri tersebut, sehingga memaksa Machar melarikan diri dan hidup di pengasingan.

    Jutaan warga sipil Sudan Selatan telah mengungsi ke negara tetangga saat konflik berkecamuk terus kendati ada upaya masyarakat internasional untuk mengakhirinya.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this