Sejak 2013 KBP (Konstruktorskoe Buro Priborostroeniya) atau Instrument Design Bureau mengembangkan kendaraan self-propelled anti-tank missile yang dikenal sebagai Kornet-D1. Pemburu tank Rusia yang didasarkan pada chassis tracked dari kendaraan tempur udara BMD-4M.
Menurut ahli militer Andrey Tarasenko pemburu tank ini mampu melawan tank tempur modern M1 Abrams dan Leopard-2 Jerman tersebut mulai diterima oleh Angkatan Darat Rusia.
Diperkirakan pada tahun 2018 Pasukan Udara Rusia akan menerima -D1 pertama untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memerangi tank modern di medan perang.
Pemburu tank baru akan mampu menghancurkan tank canggih dan modern yang dilengkapi dengan armor reaktif eksplosif, kendaraan lapis baja ringan, dan benteng pertahanan. Ini adalah sistem rudal anti-tank sederhana dan murah yang memiliki jangkauan jangkauan hingga 10 km.
Menurut siaran pers dari KBP Kornet-D1 adalah sistem laser-beam-riding dengan kemampuan ‘fire and forget’ . Sistem ini mampu menembus baju besi reaktif eksplosif dan lapis baja konvensional setebal 1,100-1,300 mm.
Kornet D-1 mampu meluncurkan salvo dua rudal kurang dari satu detik, baik pada satu target atau pada dua target yang berbeda secara bersamaan. Salvo dua misil dimaksudkan untuk mengalahkan sistem perlindungan aktif atau guna memastikan penghancuran satu tank tanpa adanya sistem perlindungan aktif.
Kendaraan rudal Kornet-D1 dapat menembak dalam kondisi siang / malam, dalam kondisi cuaca buruk dan ketika musuh menggunakan tindakan balasan.
Andrey Tarasenko mengatakan kemunculan Kornet-D1 di gudang tentara Rusia merupakan ancaman nyata bagi unit-unit lapis baja dari negara-negara NATO.