India dan Rusia telah mencapai tahap akhir dalam negosiasi pembelian sistem pertahanan udara S-400 Triumf. Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman mengatakan Amerika Serikat bukan PBB dalam usahanya untuk menerapkan hukumnya secara internasional.
“Kami telah mengatakan kepada delegasi Kongres Amerika [yang mengunjungi India] bahwa ini adalah hukum amerika dan bukan hukum PBB,” kata Sitharaman, sebagaimana dikutip oleh The Tribune Jumat 13 Juli 2018. Dia menambahkan undang-undang Amerika tidak berlaku untuk India.
Pada tanggal 5 Juni, Nirmala Sitharaman mengatakan bahwa New Delhi dan Moskow telah mencapai tahap akhir dalam negosiasi tentang pengiriman S-400.
Sementara itu, Ketua Komite Pelayanan Bersenjata Amerika, William Thornberry mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NDTV bahwa keputusan India untuk membeli sistem rudal dari Rusia dapat mengganggu akses New Delhi ke peralatan militer Amerika yang canggih, termasuk drone Predator.
Pada tanggal 6 April, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia di bawah Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
Sanksi itu menargetkan pejabat pemerintah senior dan anggota parlemen, serta perusahaan milik negara dan swasta, termasuk eksportir peralatan militer Rusia Rosoboronexport. Setiap pihak ketiga yang melakukan transaksi besar dengan perusahaan yang terkena sanksi dapat dikenakan tindakan hukuman di bawah undang-undang tersebut.
Menteri Pertahanan India juga telah menyatakan bahwa putaran pertama dialog Amerika-India dalam apa yang disebut format 2 + 2 antara menteri urusan luar negeri dan pertahanan akan diadakan pada minggu pertama bulan September.
“Dialog 2 + 2 dengan Amerika akan terjadi pada minggu pertama September. Agendanya akan mengembangkan dan memperkuat kerja sama pertahanan strategis dan untuk mengikuti apa yang telah terjadi selama pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jim Mattis,” kata Sitharaman seperti dikutip oleh kantor berita India, ANI.
Pertemuan itu awalnya akan berlangsung pada tanggal 6 Juli, namun, Washington menunda karena masalah yang tidak bisa ditunda.
Menurut laporan media India, Amerika Serikat kemudian menawarkan untuk menjadi tuan rumah pertemuan selama minggu pertama bulan Juli, seperti yang direncanakan, tetapi India menolak tawaran itu.
Format 2 + 2 termasuk Sekretaris Negara Mike Pompeo dan kepala Pentagon James Mattis di sisi Amerika, dan Sitharaman dan Menteri Urusan Eksternal Sushma Swaraj di sisi India. Format itu diperkenalkan untuk menggantikan format Dialog Strategis dan Komersial yang melibatkan menteri-menteri asing dan perdagangan, yang sudah ada sejak 2015.