Jika Tidak Berencana Menyerang Turki, Amerika Tidak Perlu Takut Pada S-400
S-400/TASS

Jika Tidak Berencana Menyerang Turki, Amerika Tidak Perlu Takut Pada S-400

Jenderal Angkatan Udara Turki, Beyazit Karatas, mengatakan memperkirakan dalam beberapa bulan mendatang tekanan Amerika terhadap Ankara terkait pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia akan semakin keras.

“Washington akan menggunakan situasi domestik di Turki saat ini, yang menerapkan transisi ke model pemerintahan yang baru, untuk terus menekan Ankara dan mencegah penerapan kesepakatan pada pengiriman S-400,” katanya kepada Sputnik Kamis 12 Juli 2018.

Mengacu pada ketakutan Pentagon bahwa S-400 dapat mengambil data teknis pada kemampuan F-35 dan mengirimkannya ke Moskow, Bozkurt mengatakan bahwa Amerika seperti membodohi dirinya sendiri.

“China, misalnya, telah lama menerima semua informasi yang diperlukan pada F-35 dan mengembangkan model sendiri dari pesawat ini, yaitu, J-31. Jadi alasan Washington terlihat sangat tidak masuk akal dan menunjukkan bahwa Amerika tidak bisa lagi menemukan dalih yang lebih bijaksana [untuk membatalkan kesepakatan pada pasokan F-35 ke Turki], ” katanya.

Analis politik Turki Ceyhun Bozkurt,  mengatakan kepada Sputnik bahwa untuk memahami penyebab kekhawatiran Amerika atas pembelian sistem S-400 oleh Ankara, “perlu untuk melihat situasi di sekitar Turki.”

Dia secara khusus mengacu pada wilayah Laut Aegea dan Mediterania Timur, yang Bozkurt katakan sebagai bom waktu.

Menurut dia, Turki juga menghadapi “ancaman teroris yang signifikan” yang berasal dari Suriah dan Irak serta ancaman yang terkait dengan kejengkelan konflik antara Azerbaijan dan Armenia dan tekanan yang sedang berlangsung pada Iran.

“Dalam kondisi sulit ini, Turki harus menciptakan sistem pertahanan udara sendiri,” Bozkurt menggarisbawahi.

Dia menambahkan bahwa “jika Anda melihat daerah-daerah yang disebutkan di atas dengan tingkat ketegangan yang meningkat, Anda dapat melihat bahwa di hampir semuanya Amerika memegang posisi yang berlawanan dengan Turki.”

Dalam konteks ini, ia mengingatkan militer Amerika baru-baru ini mengirim sejumlah truk baru dengan senjata berat, amunisi dan kendaraan lapis baja ke unit-unit Kurdi di Suriah.

“Senjata ini akan digunakan melawan Turki dalam hal kemungkinan permusuhan. Jadi jika Amerika tidak berencana untuk menyerang Turki atau mendukung mereka yang berniat menyerangnya, mereka tidak perlu takut dengan kesepakatan S-400. Jika Tujuan Amerika adalah untuk membuat Turki tidak memiliki sistem pertahanan dan menyerangnya, maka ini adalah masalah yang sama sekali berbeda, “Bozkurt menyimpulkan.

Amerika terus menekan Ankara agar membatalkan pembelian S-400 dari Rusia. Washington mengancam tidak akan mengirimkan jet tempur F-35 sebagai hukuman jika rencana itu tetap dijalankan oleh Turki.