F-4D Phantom II Iran Jatuh
F-4E Iran

F-4D Phantom II Iran Jatuh

Jet tempur F-4D Phantom II milik Angkatan Udara Republik Islam Iran dari Pangkalan Udara Taktis ke-10 jatuh di tenggara negara itu pada Rabu 11 Juli 2018.

Jet tempur F-4D sedang dalam misi pelatihan ketika jatuh di atas kota Chabahar. Seorang pejabat medis setempat dari kota Chabahar mengatakan bahwa jet jatuh di daerah pegunungan sekitar pukul 10.15 waktu setempat.

Menurut Kantor Berita Pelajar Iran (ISNA), kedua anggota awak selamat dengan kursi pelontar. Keduanya dirawat di rumah sakit dengan satu orang mengalami cedera leher dan yang lain di kaki. Sumber lokal melaporkan bahwa jet tempur Iran jatuh karena kerusakan teknis.

Sebanyak 32 F-4D dijual ke Iran pada tahun 1968. Pengiriman dimulai pada tahun 1968, selesai pada tahun 1969.

F-4D adalah versi khusus yang ditugasi dengan tugas intersepsi udara ke udara. Selain membawa AIM-7 Sparrow dan AIM-9 Sidewinder, F-4D juga mampu menembakkan rudal Falcon.

Selain itu, F-4D adalah pesawat pertama yang menggunakan amunisi dipandu laser dan membawa bom yang dipandu Laser GBU-1O / B Mk 84 pada bulan Mei 1968.

Iran terus berjuang untuk mempertahankan armada jet tempur tua mereka termasuk F-4 . Terakhir pada April 2018 para teknisi di Pangkalan Udara Shahid Lashkari Mehrabad berhasil kembali menerbangkan sebuah jet tempur F-4 yang sudah bertahun-tahun tidak bisa terbang.

Proses perombakan pesawat memakan 18 bulan (1,5 tahun) dan total kerja 18.000 jam. Jet bergabung dengan armada operasional Angkatan Udara setelah tes akhir yang sukses.

Sebelumnya pada bulan Februari, Iran juga merombak tiga jet termasuk pesawat tempur F-14 dan F-7, serta PC7 Turbo Trainer.

Seperti diketahui setelah revolusi Iran, hubungan Teheran dengan Washington berubah total dari semula sekutu dekat menjadi musuh bebuyutan. Situasi semakin memburuk ketika Iran kemudian mengembangkan nuklirnya.

Berbagai negara di dunia, karena tekanan Amerika, telah melakukan embargo besar-besaran terhadap Iran, terutama dalam hal penjualan senjata. Hal ini memaksa Iran harus bekerja keras untuk mempertahankan kekuatan mereka. Salah satunya dengan mempertahankan jet-jet tua agar bisa tetap terbang.

Selain mengembangkan kemampuan sendiri, Iran berusaha untuk mendapatkan suku cadang dari pasar gelap untuk mendukung pesawat mereka.

Selain F-4, Iran juga menjadi satu-satunya negara di luar Amerika yang memiliki armada jet tempur F-14. Pesawat ini masih terbang meski Amerika telah mempensiunnya dari Angkatan Laut.