Salah satu arsitek dari Strategic Defence Initiative (SDI), Angelo Codevilla menyarankan bahwa beberapa elemen SDI dapat membantu menahan senjata terbaru Rusia dan China termasuk senjata hipersonik.
Diumumkan oleh Presiden Amerika Reagan pada tahun 1983, SDI menetapkan pengerahan sistem berbasis ruang angkasa untuk menghancurkan musuh rudal balistik antarbenua. SDI lahir di puncak perang dingin dan kemudian lebih dikenal sebagai program perang bintang.
Codevilla sebagaimana dilaporkan Asia Times percaya bahwa hanya dua sistem berbasis ruang angkasa yang mampu melawan rudal balistik antarbenua Rusia dan China. Ini termasuk sensor optik orbital yang mendeteksi peluncuran tanah dan laser berbasis ruang untuk menghancurkan rudal.
“Kedua sistem harus digunakan untuk mendeteksi dan menghancurkan ICBM selama fase dorongan – sebelum beberapa hulu ledak nuklir terpisah dari roket mereka menjadi efektif,” tulis Asia Times mengutip Codevilla Kamis 5 April 2018.
Codevilla juga mengklaim bahwa mendeteksi peluncuran awal ICBM musuh dapat diimplementasikan dengan bantuan sistem SBIRS (Space-Based Infrared System) seperti “Star Wars-viable,” yang akan ditempatkan di orbit rendah Bumi.
Satelit sensor optik non-radar yang mengorbit ini mampu mendeteksi rudal ICBM musuh dari luar angkasa tak peduli dari mana mereka ditembakkan.
Pada saat yang sama, Codevilla memperingatkan bahwa sistem anti-rudal baru “bermasalah” dan sejauh menyangkut laser, mereka “terkenal tidak efektif di atmosfer.”
Pada akhir Maret 2018, Komandan StratCom Jenderal John Hyten mengakui bahwa tidak ada apa pun di gudang senjata Amerika yang dapat menghentikan senjata hipersonik baru Rusia.
Dalam pidato di depan Majelis Federal Rusia 1 Maret 2018, Presiden Vladimir Putin menyebut-nyebut senjata Rusia terbaru yang menurutnya mampu mengatasi semua sistem pertahanan udara dan anti-balistik rudal yang ada dan yang akan dibangun.
Presiden Amerika Ronald Reagan mengumumkan pembentukan Strategic Defence Initiative pada Maret 1983. SDI mengilhami penciptaan sistem berbasis ruang angkasa untuk melindungi wilayah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dari ICBM musuh.