Sebuah negara yang melakukan invasi ke negara lain pasti telah melakukan berbagai perencanaan dan persiapan yang matang. Termasuk jumlah pasukan dan taktik yang kuat. Tetapi tidak jarang akhirnya mereka menemukan hasil yang sangat pahit. Gagal atau kalaupun berhasil dengan jumlah korban yang mengerikan. Berikut adalah 8 invasi yang mungkin telah membuat beberapa jenderal berharap bisa memutar waktu agar hal itu tidak dilakukan.
Napoleon Menginvasi Rusia 1812
Salah satu pikiran militer terbaik dalam sejarah, Napoleon Bonaparte, adalah untuk menyerang Rusia dalam perjalanan ke India pada tahun 1812. Perkiraan ukuran pasukannya bervariasi antara 450.000 dan 600.000 orang.
Tentara Rusia, hanya berjumlah sekitar 200.000 yang berusaha menghindari pertempuran yang paling utama. Sebaliknya, mereka membiarkan penyakit, cuaca, dan desersi mengurangi secara signifikan tentara Prancis sampai Napoleon berhasil mengambil Moskow pada 14 September. Tapi Moskow telah ditinggalkan dan Napoleon terpaksa mundur kembali ke Prancis pada Oktober dengan hanya membawa 20.000 tentara yang tersisa.
Pengepungan Gibraltar Prancis dan Spanyol 1779
Prancis dan Spanyol berusaha untuk menyerang Inggris melalui Selat Inggris dan Rock of Gibraltar. Tetapi ini menjadi adalah kegagalan bukan kepalang.
Mulai tahun 1779, armada Prancis-Spanyol menyerang Rock of Gibraltar selama hampir empat tahun, kehilangan 6.000 jiwa dan 10 kapal tanpa bisa sedikitkpun merebut daratan.
Operasi Barbarossa 1941
Ketika Nazi Jerman mengirim pasukan terbaiknya untuk menaklukkan Rusia pada tahun 1941, rencana invasi musim panas akan selesai sebelum Rusia memasuki musim dingin yang menakutkan atau Stalin bisa memanggil pasukan baru dalam jumlah besar.
Tapi kegagalan logistik dan salah urus membuat tentara Jerman lambat bergerak meski menemui serangkaian keberhasilan medan perang. Soviet membalas dengan serangkaian serangan balik dan dengan meningkatkan 200 divisi baru, empat kali dari apa yang Jerman gunakan. Axis kehilangan hampir satu juta orang dari 4,5 juta yang dikirim ke Rusia dan kemudian terjebak dalam dua front perang.
Teluk Babi 1961
Invasi Teluk Babi pada bulan April 1961 seharusnya menjadi operasi rahasia Amerika mendukung warga Kuba di pengasingan untuk mengobarkan perang gerilya melawan Fidel Castro.
Teapi Castro sudah tahu sebelumnya tentang operasi tersebut termasuk keterlibatan Amerika. Pada serangan pertama pada pagi hari pasukan Kuba menagnkap dan menewaskan hampir semua orang buangan Kuba yang menyerang mereka.