12 Jet Tempur Amerika Yang Gagal Produksi
F-20 Tigershark

12 Jet Tempur Amerika Yang Gagal Produksi

Amerika telah membangun begitu banyak jet tempur. Sebagian besar sukses, tetapi sebagian yang lain akhirnya gagal lahir dengan sejumlah alasan.

Apa yang membuat pesawat tempur yang sukses? Ini bukan pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Militer Amerika Serikat mulai bergulat dengan masalah itu selama Perang Dunia I, mengembangkan proses tambal sulam untuk mengevaluasi pesawat tempur pada 1930-an.

Pada awal Perang Dunia II, tekanan besar datang untuk mendapatkan pesawat tempur guna dibawa ke garis depan pertempuran membuat puluhan kontrak dilakukan. Kebutuhan besar menjadikan setiap pesawat yang ditawarkan akan dengan mudah masuk ke produksi.

Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mendapatkan lebih banyak pilihan dan lebih ilmiah sejak saat itu, tapi masih ada variabel yang tak terhitung jumlahnya.

Hal-hal seperti kinerja dasar atau efektivitas tempur menjadi hal penting tidak diragukan lagi, tetapi Anda hanya perlu melirik F-35 untuk melihat bagaimana teknologi, pertimbangan industri, harga, dan politik dapat menjadi dasar sebuah keputusan apakah pesawat tempur itu bisa terbang atau tidak.

Berikut adalah selusin pesawat terbang yang mungkin layak untuk menjadi petarung baik di Army Air Corps, Angkatan Udara atau Angkatan Laut tapi dengan satu atau sejumlah alasan akhirnya tidak terbang.

bell-xp-59

Bell XP-59 Airacomet 1942

Ini adalah pesawat tempur bermesin jet pertama di Amerika, Bell XP-59 Airacomet. Pembangunan dimulai pada tahun 1941 setelah jenderal Amerika melihat penemu mesin jet Inggris Frank Whittle melakukan pengujian di Inggris.

Bell Aircraft menempatkan dua mesin turbojet General Electric 1-A  yang didasarkan pada desain Whittle  ke dalam desain pesawat monoplane.

Airacomet pertama terbang pada bulan Oktober 1942. Masalah dengan mesin yang terhalang perkembangannya sejak awal, tetapi pada 1943 XP-59A bisa terbang 409 mph pada ketinggian 35.000 kaki.

Yang menempatkan hampir setara dengan pesawat baling baling terbaik Amerika, tapi mesin jet yang tidak dapat diandalkan.  Pesawat ini juga lambat dalam hal percepatan dan tidak baik untuk platform bersenjata.

Pada akhirnya, pesawat ini dinilai tidak cocok untuk pertempuran. Sembilan prototipe X / Y-59 dan 50 versi produksi dibangun dan digunakan sangat singkat untuk jet pelatihan transisi, tetapi semua dipensiun pada 1945.

ryan-xf2r-1-dark-shark

Ryan XF2R-1 Dark Shark, 1946

Pesawat ini berasal dari kepentingan Angkatan Laut untuk mendapatkan pesawat jet, Ryan XF2R-1 Dark Shark dirancang untuk meningkatkan Bell XP-59 dengan salah satu cara utama meningkatkan akselerasi dan pesawat bisa lepas landas dari kapal induk. Solusi awal adalah “pesawat tempur komposit,” yang dikombinasikan dengan sebuah mesin turboprop bersama turbojet.

Ryan XF2R-1 memasang mesin turboprop 1700 tenaga kuda dengan turbojet GE yang digunakan dalam XP-59.

Ryan XFR-1 Fireball yang mengkombinasikan mesin jet GE dengan mesin piston  bisa terbang dengan menggunakan kedua mesin secara bersamaan dan bisa terbang pada kecepatan 500 mph.

XF2R-1 terbang pada bulan November 1946, sebagai pesawat turboprop pertama Angkatan Laut. Tapi dengan perang berakhir, XF2R-1 adalah korban dari keadaan dan program dihentikan ketika baru ada satu prototipe.

lockheed-xf-90

Lockheed XF-90, 1949

Keteika Perang Dunia II, Army Air Corps Amerika mengeluarkan permintaan untuk mendapatkan pesawat tempur canggih yang akan mampu untuk mengawal pesawat pembom.

Lockheed datang dengan desain yang didasarkan pada P-80 Shooting Star, tetapi bukan mesin tunggal dan sayap lurus, XF-90 menggunakan dua mesin turbojets Westinghouse J34  dengan daya dorong total 6.200 lbs  dan sayap menyapu 35 derajat. Dua prototip dibangun dan terbang pertama pada Juni 1949.

XF-90 terbukti cukup lincah tapi kurang bertenaga dan akhirnya kalah bersaing dengan desain McDonnell XF-88 yang kemudian melahirkan Voodoo F-101.

XF-90 tetap menjadi jet USAF pertama dengan afterburner dan meskipun tidak masuk layanan, pesaawat ini secara teratur ditampilkan dalam seri Comics DC 1950 yang disebut “Blackhawks.”

convair-xf2y-sea-dart

Convair XF2Y Sea Dart, 1953

Bahkan di dunia tempur-pesawat-yang-tidak, Sea Dart adalah pesawat jet tempur amfibi  yang langka. Pesawat tempur amfibi Jepang telah menunjukkan keuntungan taktis dalam Perang Dunia II dan dengan jet dapat mencapai kecepatan supersonik, pesawat amfibi dipandang sebagai alternatif untuk program pencegat supersonik Angkatan Laut pada tahun 1948.

Dengan desain radikal sayap delta, Sea Dart menggunakan sepasang mesin turbojet dengan pesawat kedap air dan serta ski kembar untuk lepas landas dan mendarat. Sea Dart pertama terbang pada bulan April 1953 dan lima dibangun.

Meski prototipe kemudian menggunakan mesin tunggal yang lebih kuat dan ski tunggal, Sea Dart tetap kurang bertenaga dan mengalami masalah getaran parah di atas air. Satu pesawat pernah memecahkan hambatan suara saat  sehingga menjadi satu-satunya pesawat amfibi supersonik yang pernah dibangun. Sebuah kecelakaan selama demonstrasi pers di 1954 dan meningkatknya kemampuan pesawat tempur berbasis kapal induk akhirnya menghentikan pengembangan Sea Dart, yang melakukan penerbangan terakhir pada tahun 1957.

NEXT