Menjelang KTT NATO Juli, Presiden Amerika memicu perselisihan di dalam blok terkait target belanja militer yang disepakati terutama ke Jerman. Sebagai tanggapan, kepala militer Jerman menguliahi Trump tentang arti aliansi dan menganggap enteng peringatan Trump.
Sejak awal masa jabatannya, belanja militer Jerman telah menjadi target konsisten Presiden Amerika Donald Trump karena jauh lebih rendah daripada kesepakatan NATO yakni sebesar 2% dari produk domestik bruto (PDB).
Masalah ini mendorong presiden untuk menulis surat ketidakpuasan, yang ia kirim ke Kanselir Jerman Angela Merkel menjelang KTT NATO. Tetapi Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen membela anggaran militer Berlin dan menunjukkan bahwa kontribusi terhadap pertahanan tidak dapat diukur hanya dalam bentuk “uang tunai”.
“Anda dapat dengan mudah membelanjakan 2% dari PDB nasional Anda untuk pertahanan sementara pada saat yang sama tidak berkontribusi apa pun kepada NATO – tidak berpartisipasi dalam misi, tidak berpartisipasi dalam tindakan, tidak berpartisipasi dalam misi reasuransi. Jika kita berdiri bersama untuk nilai-nilai dan untuk kedamaian di dunia ini, itu artinya kita harus menyediakan apa yang kita bisa dalam persekutuan ini, ” katanya kepada media Rabu 4 Juli 2018.
Dia menekankan bahwa Jerman adalah kontributor pasukan terbesar kedua untuk NATO secara keseluruhan, kontributor pasukan terbesar kedua untuk misi Afghanistan dan juga penyumbang terbesar kedua untuk struktur komando NATO.
Selain itu, menurut Ursula, Jerman tetap satu-satunya negara di benua Eropa yang bertanggung jawab atas langkah-langkah pencegahan terhadap Rusia di Polandia dan Baltik jika diperlukan dan memberikan bagian terbesar dari pasukan tempur untuk Lithuania.
Pada saat yang sama, ia menegaskan bahwa Jerman berkomitmen untuk mencapai target belanja yang ditetapkan oleh sekutu NATO pada KTT 2014 di Wales, di mana sekutu sepakat untuk meningkatkan belanja militer hingga 2% dari PDB pada tahun 2024.
Meskipun Von der Leyen sebelumnya mengklaim bahwa Berlin akan meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 1,5 persen dari PDB pada 2025, itu masih setengah persen di bawah target. Pengeluaran Jerman saat ini selama beberapa tahun terakhir yang naik 1,2 persen dari PDB, telah menimbulkan kritik dari negara-negara NATO lainnya.
Menurut laporan The New York Times minggu ini, dalam pesannya kepada Kanselir Jerman Angela Merkel, Trump menunjuk pada “meningkatnya frustrasi Amerika Serikat.”
“Berlanjutnya anggaran rendah Jerman pada pertahanan merusak keamanan aliansi dan memberikan validasi untuk sekutu lain yang juga tidak berencana untuk memenuhi komitmen pengeluaran militer mereka, karena yang lain melihat Anda sebagai panutan,” kata Trump.